Rabu, 24/04/2024 05:42 WIB

Erdogan Tuduh AS Pasok Senjata ke Pejuang Kurdi

Pernyataan Erdogan dalam pidatonya di New York, Kamis, tersebut sepertinya akan menambah ketegangan antara Turki dan Washington terkait dukungan AS bagi pasukan Kurdi

Istanbul -  Presiden Turki Tayyip Erdogan menuduh Amerika Serikat memasok lebih banyak persenjataan untuk pejuang Kurdi di Suriah utara pekan ini, mengirimkan dua pesawat penuh senjata bagi kelompok yang disebut teroris itu.

Pernyataan Erdogan dalam pidatonya di New York, Kamis, tersebut sepertinya akan menambah ketegangan antara Turki dan Washington terkait dukungan AS bagi pasukan Kurdi YPG yang terlibat dalam operasi melawan IS.

Turki merupakan bagian dari koalisi dipimpin AS melawan IS. Namun melihat Kurdi YPG Suriah dan sayap politiknya PYD sebagai perpanjangan dari militan Kurdi, yang melancarkan pemberontakan selama tiga dasawarsa di tanah air mereka sendiri.

"Jika Anda pikir bisa mengakhiri Daesh dengan YPG dan PYD, Anda tidak akan bisa, karena mereka juga kelompok teroris," kata Erdogan dalam komentarnya yang disiarkan televisi Turki, menggunakan akronim bahasa Arab untuk IS.

Dan dikatakan Erdogan lagi,  telah menyampaikan isu tersebut pada Wakil Presiden Amerika Serikat, Joe Biden yang ternyata dianggap tidak memikili pemahaman atas masalah tersebut. "Tiga hari lalu Amerika menurunkan senjata dari dua pesawat penuh di Kobani untuk kelompok-kelompok teror ini," katanya.

Amerika Serikat yang melihat YPG sebagai rekan strategis utama dalam perjuangan melawan IS di Suriah, menurunkan dari udara persenjataan bagi kelompok tersebut di kota Kobani yang dihuni mayoritas Kurdi pada 2014. Erdogan mengatakan bahwa separoh dari senjata tersebut direbut oleh petempur IS.

Kobani dikepung oleh IS selama empat bulan pada akhir 2014 dan berlokasi sekitar 35 km timur kota Jarablus di perbatasan Suriah, yang direbut pemberontak didukung Turki sebulan lalu dalam operasi bernama "Euphrates Shield".

 

KEYWORD :

Recep Tayyip Erdogan Turki Amerika Pasok Senjata Jurnas.com




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :