Ledakan mengerikan di Beirut, Lebanon (Foto: Citizen Free Press/YouTube)
Jakarta, Jurnas.com - Lebanon menerima empat rumah sakit lapangan dari Qatar, Iran dan Yordania, selain bantuan medis untuk membantu menangani setelah ledakan Pelabuhan Beirut.
Sebelumnya pada Selasa (05/08), ledakan besar menghantam Pelabuhan Beirut, menyebabkan kehancuran yang menyebabkan lebih dari 113 kematian, 4.000 terluka dan lebih dari 300.000 mengungsi.
Dilansir Middleeast, Jumat (07/08) Qatar mengirimkan dua rumah sakit lapangan dengan kapasitas masing-masing 500 tempat tidur, serta Irak dan Yordania masing-masing mengirimkan satu rumah sakit lapangan.
Sebuah pesawat Angkatan Udara Amiri yang membawa dua rumah sakit lapangan dan perlengkapan medis lainnya mencapai Bandara Internasional Rafic Hariri di Beirut yang tiba dari Qatar pada hari Rabu.
Selain itu, atas instruksi Raja Abdullah, sebuah rumah sakit lapangan termasuk semua perlengkapan medis dan personel yang diperlukan tiba di Lebanon untuk memberikan bantuan medis.
Sementara itu, media massa Lebanon melaporkan bahwa negara tersebut telah menerima pasokan minyak untuk terus berlanjut hingga negara tersebut pulih dari tragedi tersebut.
Menteri Perminyakan Irak memberi tahu Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab bahwa Baghdad akan memberikan bantuan bahan bakar ke Beirut, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah Lebanon.
Media Lebanon juga melaporkan bahwa pengiriman gandum akan tiba pada Jumat dari Irak setelah ledakan meninggalkan ibukota Lebanon itu dengan kekurangan gandum, menurut Al Jazeera .
Media lokal Lebanon mengindikasikan bahwa Prancis juga telah mengirim bantuan ke Libanon, dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memberi tahu mantan Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri bahwa negaranya akan mengirimkan bantuan darurat ke Libanon.
Lebanon saat ini mengalami krisis ekonomi dan politik yang parah, dan dikhawatirkan tidak akan pernah pulih dari konsekuensi ledakan tanpa dukungan internasional.
KEYWORD :Ledakan Beirut Korban Tewas Rumah Sakit
