Kamis, 25/04/2024 14:03 WIB

Tenaga Medis Iran Kelelahan Hadapi Covid-19

Iran memohon kepada warganya untuk mengamati pedoman jarak sosial ketika pandemi covid-19 membuat para staf medis sangat kelelahan.

Orang-orang terlihat di jalan setelah pemerintah Iran secara bertahap menghapus tindakan pencegahan terhadap koronavirus novel (Covid-19) toko-toko terkemuka pandemi untuk dibuka kembali di Tabriz, Iran pada 12 April 2020. [Stringer / Anadolu Agency]

Jakarta, Jurnas.com - Iran memohon kepada warganya untuk mengamati pedoman jarak sosial ketika pandemi covid-19 membuat para staf medis sangat kelelahan.

Dilansir Middleeast, pada Minggu (26/07) Iran melaporkan 216 kematian akibat dari virus corona baru tersebut.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Sima Sadat Lari menyatakan keprihatinannya atas kesejahteraan staf medis Iran.

“Kekhawatiran terbesar kami adalah infeksi dan kelelahan staf medis. Kami dapat membantu mereka dan mencegah penyebaran penyakit dengan mematuhi pedoman dasar seperti mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak sosial," katanya.

Jumlah Minggu membawa kematian Iran dari penyakit mematikan menjadi 15.700 jiwa, meskipun kritik internasional rezim mengklaim jumlah korban mungkin jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan oleh pemerintah Iran.

Menurut Kementerian Kesehatan Iran, pada bulan Juli sekitar 5.000 petugas kesehatan telah terinfeksi penyakit ini, dan sekitar 140 telah kehilangan nyawa mereka.

Sementara itu, Presiden Iran Hassan Rouhani mengklaim bahwa sekitar 25 juta orang Iran terinfeksi Covid-19.

Iran telah memerangi penyakit ini sejak kasus pertamanya diumumkan pada 19 Februari.

Negara ini sejauh ini merupakan yang paling terpukul oleh pandemi coronavirus di kawasan Timur Tengah.

KEYWORD :

Tenaga Medis Pemerintah Iran Pandemi Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :