Jum'at, 26/04/2024 05:43 WIB

Kader PDIP Kirim Surat Terbuka Tolak Ahok ke Megawati

Kader PDI Perjuangan (PDIP) mengirim surat terbuka kepada Megawati Soekarnoputri. Surat tersebut sebagai penolakan terhadap pencalonan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri

Jakarta - Jelang pengumuman calon gubernur (Cagub) DKI Jakarta, kader PDI Perjuangan (PDIP) mengirim surat terbuka kepada Megawati Soekarnoputri. Surat tersebut sebagai penolakan terhadap pencalonan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Surat terbuka penolakan Ahok itu dikirm oleh aktivis dan pejuang partai PDIP Budi Mulyawan, Jakarta, Selasa (20/9).

Menurutnya, selain memiliki rekam jejak yang buruk dan `segudang masalah` di kancah perpolitikan nasional, Ahok pun berpotensi memecah belah soliditas kader di semua lini.

"Loyalitas Ahok, hanya dengan kepentingan politik pribadinya, terlebih, Ahok berpotensi menghalalkan segala cara demi memenuhi ambisi politiknya," demikian salah satu bait dalam kutipan surat tersebut.

Kata Budi, PDIP sudah saatnya dan jangan ragu, mencalonkan kader dari internal partai yang jelas dedikasinya serta kejuangan, keberpihakannya pada partai wong cilik.

Berikut surat terbuka yang dikirim kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri:

SURAT TERBUKA:
Kepada. Yth, Megawati Soekarnoputri
Ketua Umum PDI PERJUANGAN.
Di Tempat

"SOLUSI PDI PERJUANGAN",
Dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.

Provinsi DKI Jakarta di awal tahun 2017 akan melaksanakan pesta demokrasi (pilgub). Dinamika pilgub sudah sangat terasa, baik di elit politik maupun masyarakat luas.

Dinamika pilgub ini sangat menguras energi seluruh kekuatan politik di Ibu kota, terlebih partai politik. Sebab pilgub DKI Jakarta merupakan pintu masuk utama bagi pesta demokrasi di tingkat nasional (pilpres 2019).

Bagi PDI Perjuangan, pilgub DKI Jakarta adalah ajang yang sekaligus sebagai momentum untuk mengevaluasi/koreksi segala kekurangan dan kesalahan dalam pilgub serta pilpres diperiode yang lalu.

Hal tersebut sangatlah penting, demi mewujudkan cita cita dan garis perjuangan partai.
Untuk itu, PDI Perjuangan tidak boleh terjebak dalam kepentingan politik yang sempit, yang hanya memuaskan segelintir elit politik (faksi) yang ada di PDI Perjuangan.

PDI Perjuangan juga harus banyak belajar dari pilgub dan pilpres yang lalu, sehingga tidak mengulangi kesalahan yang sama..

Untuk hal tersebut, kami mencoba memberi Masukan/Rekomendasi kepada Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Ibu Hj. MEGAWATI SOEKARNO PUTRI, semoga masukan kami dapat menjadi solusi terhadap dinamika politik yang terjadi di PDI Perjuangan.

Masukan kami adalah: "TOLAK AHOK" (Basuki Tjahaja Purnama), sebagai kandidat Gubernur yang di usung PDI Perjuangan. Ahok, selain memiliki rekam jejak yg buruk dan "Segudang masalah" di kancah perpolitikan nasional, dia pun berpotensi memecah belah soliditas kader di semua lini.

Loyalitas Ahok, hanya dengan kepentingan politik pribadinya, Terlebih, Ahok berpotensi "menghalalkan segala cara" demi memenuhi ambisi politiknya.

PDI Perjuangan sudah saatnya dan jangan ragu, mencalonkan KADER SENDIRI (Asli) yang jelas dedikasinya serta  kejuangan, keberpihakannya pada partai wong cilik, mereka diantaranya adalah :

1. PRANANDA PRABOWO
2. TRI RISMAHARINI
3. GANJAR PRANOWO
4. BOY SADIKIN
Sebagai "KANDIDAT GUBERNUR"
Dari PDI Perjuangan dalam pilgub DKI Jakarta 2017.
 
Menurut perhitungan dan analisa kami, mereka adalah satu satunya solusi terhadap dinamika politik yg berkembang saat ini.

Solusi tersebut adalah :

1. Solusi kemenangan;
Bersatunya modal sosial dan modal finansial, sebagai faktor utama penentu kemenangan.

2. Solusi ideologis:
Dengan rekam jejak, dedikasi, kadar ideologi dan dengan pemahaman yg lebih dari cukup tentang ajaran Bung Karno, merupakan benteng ideologi yg kokoh bagi PDI Perjuangan.

3. Solusi Soliditas partai;
Dengan menunjuk diantara mereka yg dicalonkan sebagai cagub DKI Jakarta, akan menghentikan segala polemik dan spekulasi siapa kandidat yang akan direstui Ketua Umum PDI Perjuangan, sekaligus dapat merapatkan seluruh eleman juga kekuatan politik di PDI Perjuangan.

4.Solusi  Kaderisasi partai;
Konsolidasi (tahapan/Jenjang karier) dan kaderisasi dalam partai akan berjalan normal dan dengan penuh kepastian, sekaligus mengeliminir kader karbitan, kutu loncat serta kader susupan (infiltran).

4. Solusi kepemimpinan nasional;
Mempersiapkan estafet  kepemimpinan nasional dalam pilpres mendatang dan meningkatkan nilai tawar politik dengan seluruh kekuatan politik, terutama kepemimpinan nasional sekarang.

Demikian Surat Terbuka (rekomendasi) dari kami, semoga dapat menjadi solusi terbaik bagi PDI Perjuangan, warga jakarta dan Bangsa Indonesia..
Terimakasih..

Budi Mulyawan, SH.
(Kader, Aktivis & Pejuang partai/PDI Perjuangan).‎

KEYWORD :

Pilkada DKI Pilgub DKI PDIP Megawati Soekarnoputri Pilkada 2017 Ahok




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :