Kamis, 25/04/2024 04:09 WIB

WHO Akhirnya Akui Corona Bisa Menyebar Lewat Udara

Dalam sebuah surat terbuka yang diterbitkan minggu ini dalam sebuah jurnal, dua ilmuwan dari Australia dan Amerika Serikat (AS) mengatakan, tanpa keraguan, virus dilepaskan selama pernafasan.

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) (Foto: Reuters)

London, Jurnas.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya mengakui kemungkinan penyebaran virus corona (COVID-19) di udara dalam kondisi tertentu.

Pada surat terbuka yang diterbitkan minggu ini dalam sebuah jurnal, dua ilmuwan dari Australia dan Amerika Serikat (AS) menuliskan, tidak diragukan bahwa virus dilepaskan selama pernafasan, berbicara dan batuk dalam mikrodroplet yang cukup kecil tetap tinggi di udara.

Para peneliti, bersama dengan lebih dari 200 lainnya, mengimbau otoritas nasional dan internasional, termasuk WHO, untuk mengadopsi langkah-langkah perlindungan yang lebih ketat.

WHO sudah lama menolak kemungkinan bahwa virus corona menyebar di udara kecuali untuk prosedur medis berisiko tertentu, seperti ketika pasien pertama kali memakai mesin pernapasan.

Dalam perubahan pada pemikiran sebelumnya, WHO mencatat pada Kamis (9/7), penelitian yang mengevaluasi wabah COVID-19 di restoran, praktik paduan suara dan kelas kebugaran menunjukkan bahwa virus mungkin telah menyebar di udara.

"Penularan melalui udara khususnya di lokasi dalam ruangan tertentu, seperti ruang yang penuh sesak dan tidak berventilasi selama periode waktu yang lama dengan orang yang terinfeksi tidak dapat disingkirkan," kata WHO.

Namun, para pejabat juga menunjukkan bahwa cara penularan lain, seperti lewat permukaan yang terkontaminasi atau kontak dekat antara orang-orang di lingkungan dalam ruangan dapat menyebabkan penyebaran virus tersebut.

Pendirian WHO juga mengakui orang yang tanpa gejaladapat menyebarkan COVID-19, sebuah fenomena yang telah lama diremehkan oleh organisasi tersebut

WHO berulang kali mengatakan bahwa penularan semacam itu “jarang” meskipun ada konsensus yang berkembang di antara para ilmuwan secara global bahwa penyebaran tanpa gejala kemungkinan menyumbang jumlah penularan yang signifikan.

Badan itu mengatakan bahwa sebagian besar penyebaran adalah melalui tetesan dari orang yang terinfeksi yang batuk atau bersin, tetapi menambahkan bahwa orang tanpa gejala juga mampu menularkan penyakit.

"Sejauh mana infeksi yang benar-benar tanpa gejala di komunitas masih belum diketahui," kata WHO. (Arab News)

KEYWORD :

WHO Penyebaran Corona Lewat Udara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :