Selasa, 23/04/2024 12:29 WIB

Presiden Korsel Dihujat usai Kirim Bunga Belasungkawa

Moon Jae-in menuai hujatan usai mengirim bunga belasungkawa ke acara pemakaman ibu dari seorang terpidana kasus kekerasan seksual, Ahn Hee-jung.

Presiden Korea Selatan Moon Jae In (Foto: Reuters)

Seoul, Jurnas.com - Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in menuai hujatan usai mengirim bunga belasungkawa ke acara pemakaman ibu dari seorang terpidana kasus kekerasan seksual, Ahn Hee-jung.

Dikutip dari AFP pada Kamis (9/7), selain Moon, lusinan politisi senior dari Partai Demokrat juga mengirim bunga untuk ibu Ahn.

Ahn pernah naik daun dan berada di urutan kedua setelah Moon dalam pertarungan pencalonan presiden dari Partai Demokrat pada 2017.

Namun tahun lalu dia dihukum dengan tuduhan melakukan hubungan seksual dan penyalahgunaan wewenang, setelah asisten wanitanya mengaku berulang kali diperkosa. Dia menjalani hukuman tiga setengah tahun penjara.

Diketahui, korban pelecehan seksual sering menghadapi tekanan untuk tetap diam karena takut dipermalukan di depan umum. Tapi sejak gerakan Me Too muncul pada 2018 silam, banyak orang mulai membagikan kisah mereka.

Adapun Ahn, setelah dia dibebaskan sementara dari penjara untuk menghadiri upacara pemakaman, dia menerima kunjungan dari sejumlah politisi kelas berat, di antaranya Perdana Menteri Chung Sye-kyun, pendahulunya Lee Nak-yon, dan pemimpin partai yang berkuasa Lee Hae-chan.

Ahn mengizinkan media untuk meliput acara tersebut dan gambar menunjukkan karangan bunga putih besar di posisi utama, dengan sebuah plakat bertuliskan logo kepresidenan dan nama Moon.

Kelompok-kelompok perempuan dan politisi progresif geram, dengan mengatakan ucapan belasungkawa itu menunjukkan pola pikir tradisionalis, pendirian politik, dan mengirimkan sinyal bahwa kejahatan seksual dapat diabaikan.

"Setiap pesan dari seorang presiden adalah tindakan pemerintahan, termasuk belasungkawa," tulis komentator Choi Moon-sun di surat kabar Hankook Ilbo.

Mengomentara bunga yang dikirim Moon, dia berkata, "tidak ada presiden untuk wanita Korea Selatan".

Jo Hye-min, juru bicara Partai Keadilan oposisi, mengatakan korban Ahn "masih berjuang dalam hidup dalam menghadapi rasa malu tanpa henti".

"Sangat jelas bahwa pesan dan tindakan seorang politisi bukan pesan pribadi tetapi bersifat publik. Kita tidak bisa tidak bertanya apa artinya tindakan mereka," kecam dia.

KEYWORD :

Moon Jae-in Korea Selatan Bunga Belasungkawa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :