Sabtu, 20/04/2024 06:59 WIB

Penyuluh Lampung Gencarkan Pemanfaatkan Lahan Pekarangan

Petani dan masyarakat tidak ragu memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga, seperti sayur-sayuran, umbi-umbian, buah-buahan, sumber rempah dan bumbu-bumbu dapaur.

Manfaat pekarangan rumah untuk sumber pangan. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Pandemi virus corona baru yang dikenal COVID-19 seakan tidak menjadi penghalang bagi penyuluh untuk terus mendampingi petani.

Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang dilengkapi teknologi informasi digital sehingga pendampingan bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun.

Kementan terus meningkatkan ketersediaan pangan. Salah satunya melalui konsep pertanian keluarga yang memanfaatkan pekarangan rumah atau lahan tidur untuk menjaga ketahanan pangan imbas pandemi COVID-19.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengajak petani dan masyarakat tidak ragu memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga, seperti sayur-sayuran, umbi-umbian, buah-buahan, sumber rempah dan bumbu-bumbu dapaur.

Penyuluh Pertanian memiliki peran strategis dalam mendukung program swasembada dan ketahanan pangan di Indonesia khususnya Kabupaten Lampung Tengah.

Sebagai penyuluh pertanian, Retno Sawitri aktif memberikan pendampingan terhadap Kelompok Wanita Tani (KWT) Bina Pertani binaan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) dalam memanfaatkan lahan pekarangan di Dusun II, Desa Liman Benawi, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah.

Retno menuturkan, KWT Bina Pertani sudah banyak memiliki inovasi dalam optimalisasi pekarangan seperti pengembangan tanaman organik, membuat tanaman vertikultur, serta membuat kuliner olahan contohnya jus pakcoy.

Menurut Retno, ada tiga tujuan utama dibentuknya KWT, antara lain mengurangi pembelian sayuran di pasar, memanfaatkan pekarangan rumah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, dan mengurangi resiko pestisida bagi keluarga dengan mengembangkan pertanian organik.

"Sebagai penyuluh kami harus mengantisipasi dampak pandemi COVID-19, tentunya dengan cara mengajak masyarakat bisa berhemat dan hidup sehat, dan selalu semangat mendampingi petani dan juga masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan," ujar Reno.

"Penyuluh siap mendampingi teknologi budidaya tanaman dengan pemanfaatan pola pekarangan dan diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan penghasilan tambahan di tengah wabah COVID-19," sambungnya.

Terkait pemanfaatan lahan pekarangan, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi selalu memberikan motivasi kepada para Penyuluh untuk mendampingi masyarakat dalam memanfaatkan lahan pekarangan.

Dedi mengatakan banyak hal yang bisa dilakukan dalam pemanfaatkan lahan pekarangan, salah satunya dengan melakukan budidaya sayuran.

"Manfaatkan semua limbah rumah tangga untuk diolah menjadi pupuk organik, kemudian aplikasikan pada tanaman yang ada di pekarangan. Jika tidak memungkinkan melakukan budidaya dengan menanam secara langsung di media tanah, bisa juga dengan melakukan budidaya secara hidroponik," ujar Dedi.

KEYWORD :

Penyuluh Pertanian Lampung Tengah Dedi Nursyamsi Lahan Pekarangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :