Sabtu, 20/04/2024 18:13 WIB

Mendes Siapkan Regulasi Penyaluran BLT Tahap Kedua

Hingga hari ini, BLT yang bersumber dari Dana Desa 2020 terserap hampir Rp7 triliun, untuk dibagikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.

Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar melakukan sidak ke Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Klaten (Foto: Ist)

Klaten, Jurnas.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar memastikan penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa 2020 tahap pertama kepada masyarakat terdampak Covid-19 sudah rampung.

Hingga hari ini, BLT yang bersumber dari Dana Desa 2020 terserap hampir Rp7 triliun, untuk dibagikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.

"BLT dana desa yang sudah tersalurkan seluruh Indonesia sudah hampir Rp7 triliun. Dengan hampir 7 juta KPM yang menerima," jelas Mendes Abdul Halim dalam kegiatan sidak ke Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Klaten, Sabtu (13/6/2020).

Sebab tahap pertama sudah rampung, Mendes mengatakan saat ini pihaknya sedang menyiapkan regulasi untuk penyaluran BLT Covid-19 tahap kedua.

"Saya kira sudah selesai semua (tahap I) tinggal nanti urusan 3 bulan ke dua. Tinggal nanti kita keluarkan regulasi untuk penggunaan selanjutnya yang nilainya turun dari Rp600.000 jadi Rp300.000," lanjut Abdul Halim.

Selain itu, Abdul Halim meminta semua desa melakukan proteksi diri berkaitan dengan COVID-19 dengan baik, dan menggunakan pendekatan yang berlaku di masyarakat.

"Selalu saya katakan, membangun desa apapun bentuknya tidak boleh keluar dari akar budaya masyarakat desa. Kekayaan kita ada disitu," ujar dia.

Berkaitan kunjungan, Abdul Halim menjelaskan, kegiatan kunjungan itu mendadak untuk mengecek beberapa hal. Diantaranya mengecek penggunaan dana desa untuk penanganan COVID-19 dan BLT.

Sebab ada peringatan dari FAO akan terjadi kekeringan ke depan sehingga terjadi kekurangan pangan. Semua negara produsen akan memproteksi diri.

"Negara akan memproteksi untuk kebutuhan lokal dulu sehingga ini momentum bagi kita untuk mandiri, tidak harus mendatangkan dari Vietnam, Thailand dan lainnya," terang Mendes.

Abdul Halim menambahkan, dari pantauan menuju new normal desa lebih siap dari kota karena pantauan antara tetangga lebih erat. Termasuk pola hidup bersih, interaksi sosial dan kemandirian pangan.

"Kalau kebersihan, tatanan sosial dan ketahanan pangan, tiga hal ini berjalan di desa dengan maksimal, maka selesai. ODP di desa itu banyak perantau tapi pulang diisolasi dan perangkat desa memantau. Tetapi bicara PDP sampai pasien positif di desa itu sedikit," tandas Mendes Abdul Halim.

KEYWORD :

Menteri Desa Abdul Halim Iskandar BLT Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :