Sabtu, 20/04/2024 22:37 WIB

Ilmuwan Eropa Dekat dengan Terobosan Antibodi Virus Corona

Raksasa farmasi Inggris-Swedia, AstraZeneca sedang mengembangkan pengobatan, yang awalnya mungkin diprioritaskan untuk pasien lanjut usia dan rentan karena biaya.

Ilustrasi sampel vaksin. (Foto: Reuters)

London, Jurnas.com - Ilmuwan dari Inggris dan Swedia dilaporkan dekat dengan terobosan pada pengobatan antibodi untuk COVID-19 yang bisa menyelamatkan nyawa bagi pasien yang terinfeksi oleh virus.

Raksasa farmasi Inggris-Swedia, AstraZeneca sedang mengembangkan pengobatan, yang awalnya mungkin diprioritaskan untuk pasien lanjut usia dan rentan karena biaya.

Suntikan antibodi langsung mempersenjatai tubuh dengan kemampuan untuk menetralkan virus, dan pengobatan bisa menjadi pengubah permainan bagi pasien yang berada pada tahap awal infeksi.

CEO AstraZaneca, Pascal Soriot mengatakan bahwa perawatan yang sedang dikembangkan adalah kombinasi dari dua antibodi. Sebab dengan keduanya dapat mengurangi kemungkinan timbulnya resistensi terhadap satu antibodi.

Terapi antibodi lebih mahal daripada produksi vaksin, namun Soriot mengatakan yang pertama akan diprioritaskan untuk orang tua dan rentan, yang mungkin tidak dapat mengembangkan respons yang baik terhadap vaksin.

Pengobatan sekarang sedang diuji dengan kecepatan penuh, dan eksekutif berharap bahwa itu akan masuk ke produksi penuh tahun depan. Perawatan antibodi dapat digunakan untuk tujuan yang sama seperti vaksin, yang biasanya memicu reaksi tubuh untuk membuat antibodi sendiri.

Lebih dari 200 tim di seluruh dunia berlomba untuk menjadi yang pertama mengembangkan vaksin, dengan para ilmuwan dari Universitas Oxford di Inggris berada di antara para pelopor.

Tim Universitas Oxford bekerja dalam kemitraan dengan AstraZeneca dan melakukan uji coba manusia di Brasil, pusat pandemi saat ini. Mereka berharap tahu pada Agustus jika vaksin itu berfungsi.

Mereka sudah mulai memproduksi vaksin untuk memastikan peluncuran cepat jika efektif, dan telah sepakat untuk memasok 2 miliar dosis di seluruh dunia pada akhir tahun.

Pada hari Kamis, miliarder filantropis Bill Gates membuat kesepakatan dengan tim Oxford-AstraZeneca untuk memasok setengah dari dosis yang direncanakan ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. (Arab News)

KEYWORD :

Ilmuwan Inggris Ilmuwan Swedia AstraZeneca Vaksin COVID-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :