Kamis, 18/04/2024 07:26 WIB

Penundaan Operasi Kanker Dianggap Melanggar Aturan

Ahli bedah onkologi Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta, dr. Walta Gautama, SpB(K)Onk menyebut banyak operasi kanker yang ditunda selama pandemi virus corona baru (Covid-19).

Ahli bedah onkologi RS Kanker Dharmais Jakarta dr. Walta Gautama SpB(K)Onk (Foto: dok. YKPI)

Jakarta, Jurnas.com - Ahli bedah onkologi Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta, dr. Walta Gautama, SpB(K)Onk menyebut banyak operasi kanker yang ditunda selama pandemi virus corona baru (Covid-19).

Hal ini disebabkan adanya imbauan di berbagai negara untuk menunda pelaksanaan operasi terencana dan tidak mengancam nyawa, termasuk di antaranya operasi tumor dan kanker.

Sementara bila merujuk pada aturan baku, lanjut Walta, operasi yang merupakan salah satu tahapan dalam pengobatan kanker, harus segera dilaksanakan supaya kondisi pasien tidak semakin memburuk.

"Kita yang disuruh nunda-nunda. Padahal kanker aturan awalnya jangan ditunda. Tapi karena Covid-19 kita melanggar sunnatullah. Melanggar aturan baku," tegas Walta dalam kegiatan `Serial Webinar Kanker Payudara di Era Pandemi Covid-19: Stigma Covid-19 dan Kanker Payudara Menuju Era Normal` yang digelar oleh Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) melalui konferensi video pada Jumat (5/6).

Ketua Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi (Peraboi) itu juga mendesak agar kondisi tidak normal seperti saat ini segera disetop. Dia mengatakan, akibat pemerintah terlalu fokus pada Covid-19, banyak pengobatan kanker terbengkalai.

Walta menyontohkan, saat ini banyak rumah sakit yang disulap menjadi rumah sakit Covid-19. Hal tersebut berdampak pada ditutupnya berbagai poli maupun pelayanan yang tidak terkait Covid-19, termasuk kanker.

Padahal apabila melihat tingkat fatalitas, kematian akibat kanker dan Covid-19 tidak berbeda jauh. Namun karena kanker tergolong Penyakit Tidak Menular (PTM), Walta merasa ada perbedaan perhatian dari pemerintah.

"Tidak ada yang mau memperjuangkan pasien kanker. Jadi pasien sudah stres karena kanker, ditambah stres Covid-19. Terus dia mau menghubungi dokter juga belum tentu gampang," tutur Walta.

Sementara Ketua Umum YKPI Linda Agum Gumelar mengatakan, menghadapi kenormalan baru dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan, merupakan cara ampuh untuk melawan Covid-19.

Dia juga menekankan agar para penyintas kanker payudara tetap menjaga semangat positif, dan menjalankan seluruh prosedur medis yang seharusnya dilakukan.

"Mari kita sambut era new normal dengan mematuhi protokol kesehatan, jangan ketakutan, jangan cemas, namun tetap peduli terhadap kanker payudara secara medis," kata Linda.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabinet Ayo Bersatu ini juga menekankan bahwa sudah seharusnya seluruh pihak menggaungkan pentingnya pengobatan kanker payudara yang terus berkejaran dengan waktu.

"Kita lawan keadaan ini dengan cuci tangan, jaga jarak, dan pakai masker. Itu cara-cara kehidupan baru yang harus kita penuhi sesuai prosedur kesehatan," tandas dia.

KEYWORD :

Operasi Kanker Covid-19 Ahli Bedah Onkologi Walta Gautama




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :