Jum'at, 26/04/2024 05:42 WIB

Iran Geram soal Rencana AS Potong Dana WHO Secara Permanen

Trump mengancam akan menghentikan pendanaan WHO secara permanen dan menarik diri dari badan PBB kecuali jika badan tersebut membuat perbaikan substantif besar dalam 30 hari ke depan.

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump (Foto: AFP)

Teheran, Jurnas.com - Iran mengkritik ultimatum Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atas penanganan COVID-19 di tengah pertempuran global melawan pandemi virus corona yang mematikan.

"Karena kesehatan global dipertaruhkan & kita membutuhkan solidaritas global & kepemimpinan yang dipimpin sains lebih dari sebelumnya, surat Trump kepada Direktur Jenderal @WHO sedang merusak profesionalisme & kemandirian Organisasi. Ini adalah upaya sia-sia pada waktu yang salah," kata  Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi di Twitter resminya, Rabu (20/5).

Pernyataan itu muncul setelah Trump mengancam akan menghentikan pendanaan WHO secara permanen dan menarik diri dari badan PBB kecuali jika badan tersebut membuat perbaikan substantif besar dalam 30 hari ke depan.

Dalam surat setebal empat halaman kepada Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Senin (18/5), Trump mengatakan akan membekukan sementara pendanaan AS menjadi permanen setelah mengkritik tanggapan WHO terhadap pandemi.

Ia juga mengatakan bahwa WHO juga berisiko kehilangan keanggotaan dari AS setelah batas waktu 30 hari. Sebelum itu, Trump juga menyebut WHO sebagai boneka China.

Surat Trump itu muncul pada saat menjadi sorotan terkait penanganan wabah virus corona. AS sekarang berada di puncak daftar negara-negara yang terkena dampak terburuk di seluruh dunia dengan lebih dari 1.570.000 kasus yang dikonfirmasi.

Presiden Trump juga mendapat kecaman karena menggunakan strategi permainan menyalahkan untuk mengalihkan kesalahan yang dihadapinya karena situasi yang memburuk di AS.

Pasangan Melania itu menuduh WHO salah mengelola penyebaran virus, yang pertama kali muncul di China pada Desember, dan mengancam akan memutuskan hubungan dengan China atas apa yang dia sebut kegagalan Beijing untuk membendung virus corona.

Virus corona, yang dilaporkan secara publik di AS pada akhir Februari 2020, juga sudah merenggut nyawa lebih dari 93.000 orang di seluruh wilayah negara itu.

Pada akhir pekan lalu, Mousavi juga mengecam AS karena terus mendorong perpecahan dan kekerasan, saat dunia membutuhkan perjuangan bersama melawan wabah virus corona yang mematikan.

"Dari Asia Barat ke Amerika Latin dan dari DK PBB ke WHO, AS menyebabkan perpecahan, mengarahkan kekerasan dan merusak institusi multilateral," kata Mousavi dalam sebuah posting di akun Twitter resminya.

Ia menambahkan bahwa AS terus mengganggu, mengalihkan perhatian, dan menyabotase pada saat semua negara di dunia perlu bersatu dalam solidaritas dan bersatu dalam aksi melawan pandemi COVID-19. (Press TV)

KEYWORD :

Dana WHO Donald Trump Abbas Mousavi Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :