Kamis, 25/04/2024 02:55 WIB

Nasib Warga Palestina dan Yordania yang Dikurung Arab Saudi

Mashaikh menggambarkan kondisi kesehatan umum para tahanan Palestina sangat buruk dan memperingatkan tentang merebaknya penyakit karena tidak adanya standar keselamatan publik.

Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 9 Oktober 2018 (Foto: Onur Coban/Anadolu Agency)

Riyadh, Jurnas.com  - Ketua Komite Tahanan Politik Yordania di Arab Saudi, Khader al-Mashaikh mengatakan, warga Palestina dan Yordania yang saat ini ditahan di penjara di seluruh Arab Saudi tidak mendapatkan perawatan medis yang layak.

"Pihak berwenang Saudi memberlakukan perintah untuk tidak membawa tahanan politik ke rumah sakit untuk perawatan, dan hanya memberi mereka obat penghilang rasa sakit," kata Mashaikh kepada Palestina Quds Press dalam sebuah wawancara eksklusif pada Senin (20/4).

Ia menambahkan bahwa para pejabat Arab Saudi dengan tegas menolak untuk menawarkan perawatan yang dibutuhkan oleh tahanan Palestina dan Yordania.

Mashaikh menggambarkan kondisi kesehatan umum para tahanan Palestina sangat buruk dan memperingatkan tentang merebaknya penyakit karena tidak adanya standar keselamatan publik.

Ia lebih lanjut mencatat, pemerintah Arab Saudi sudah sepenuhnya menangguhkan kunjungan penjara selama lebih dari sebulan sebagai bagian dari langkah-langkah ketat di tengah pandemi virus corona yang baru.

Pada Jumat (17/4), Human Rights Watch (HRW) menyatakan sangat prihatin atas proses persidangan massal 68 warga Yordania dan Palestina di balik pintu tertutup di Pengadilan Kriminal Khusus di ibukota Saudi, Riyadh.

Pada Maret 2018, pihak berwenang Saudi melakukan kampanye penangkapan yang menargetkan sekelompok warga Palestina dan Yordania yang sudah lama tinggal di kerajaan itu, berdasarkan tuduhan yang tidak jelas mendukung entitas teroris yang tidak disebutkan namanya.

HRW, mengutip anggota beberapa keluarga tahanan yang melihat bagian dari dakwaan, menyatakan bahwa tuduhan tersebut termasuk bergabung dengan entitas teroris dan membantu entitas teroris, yang namanya tidak disebutkan.

Keluarga para tahanan mengonfirmasi bahwa mereka tidak dapat memperoleh rincian tambahan tentang tuduhan atau bukti spesifik dari dakwaan pidana, yang disampaikan oleh otoritas Saudi selama sesi pertama persidangan.

"Rekor persidangan tidak adil yang diperluas dari Arab Saudi menimbulkan kecurigaan bahwa para terdakwa Yordania dan Palestina akan menghadapi tuduhan palsu dan hukuman berat," kata Wakil Direktur HRW di Timur Tengah dan Afrika Utara, Michael Page. 

"Beberapa tahanan mengklaim bahwa mereka mengalami pelanggaran serius pada saat pandemi coronavirus menimbulkan ancaman kesehatan yang parah bagi para tahanan," lanjutnya.

"Arab Saudi harus mempertimbangkan alternatif penahanan, terutama bagi mereka yang berada dalam penahanan pra-persidangan," tekan Page. (Press TV)

KEYWORD :

Arab Saudi Palestina Khader al-Mashaikh Warga Yordania Warga




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :