Jum'at, 26/04/2024 02:10 WIB

Kelapa dan Produk Turunan Asal Karimun Kembali Melapak di Malaysia

Tercatat pada triwulan I/ 2020 mampu membukukan ekspor sebanyak 1,1 ribu ton, meningkat 6,1%

Ekspor produk turunan kelapa. (Foto: Barantan)

Karimun, Jurnas.com - Petani Kelapa di Tanjung Balai Karimun kini boleh kembali bernafas lega, pasalnya dalam dua hari terakhir produknya mulai kembali memasok pasar ekspor di negeri Jiran, Malaysia.

Karantina Pertanian Tanjung Balai Karimun mencatat semenjak wabah pandemi COVID-19 merebak diawal 2020, fasilitasi ekspor baik kelapa bulat, bungkil kelapa dan air kelapa yang melalui Pelabuhan Tanjung Batu terhenti sama sekali.

"Alhamdulilah, dalam dua hari kemarin mulai kembali masuk permohonan pemeriksaan kepada kami. Dan telah dapat disertifikasi sesuai persyaratan ekspor negara tujuan," kata Kepala Karantina Pertanian TB Karimun, Priyadi saat menyerahkan sertifikat kesehatan tumbuhan kepada eksportir, Saricotama Indonesia dikantornya, Rabu (15/4).

Pengiriman perdana di tengah pandemi ini sebanyak 80 ton kelapa bulat dan 23 ton air kelapa dengan total nilai ekspor Rp1,2 miliar.

Priyadi berharap pengiriman ini menjadi awal untuk mengingat produksi yang melimpah, cukup untuk konsumsi masyarakat sekaligus bisa diekspor dengan harga yang lebih tinggi tentunya.

Di tengah kondisi ekonomi yang masih terbelenggu dengan pembatasan gerak akibat COVID-19, Priyadi mengatakan terjadi pertumbuhan permintaan ekspor terhadap komoditas unggulan ekspor baru atau emerging product asal Karimun.

Permintaan itu di antaranya datang dari komoditas bungkil kelapa. Tercatat pada triwulan I/ 2020 mampu membukukan ekspor sebanyak 1,1 ribu ton, meningkat 6,1% dibanding perolehan pada periode yang sama di tahun 2019 yang hanya 1,05 ribu ton.

Selain itu, Priyadi menyebutkan komoditasi sarang burung walet (SBW) asal Karimun juga sudah mulai masuki pasar ekspor secara langsung, tanpa perlu dikirim ke Surabaya atau Semarang untuk diproses kembali.

"Artinya secara kualitas kini SBW Karimun sudah dapat diterima di negara tujuan yang memiliki protokol ekspor yang ketat," ujar Priyadi.

Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menyampaikan, pihaknya melalui unit kerja diseluruh tanah air akan terus mendorong sinergisitas dengan para pemangku kepentingan pertanian baik dipusat maupun daerah.

Menurut Jamil, dalam kondisi pandemi saat in, Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo) menginstruksikan agar menjaga stok produk pangan strategis seperti beras, jagung dan sembilan kebutuhan pangan lainnya.

"Komoditas pertanian lain yang berlimpah dan sangat dibutuhkan dunia kita dorong untuk ekspor," tegas Jamil.

Dengan meningkatkatkan ekspor, selain menambah pendapatan negara melalui devisa, juga harapannya nilai tambah yang didapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat, khususnya petani.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Eskpor Pertanian Ekspor Kelapa Produk Turunan Karimun Ali Jamil




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :