Kamis, 25/04/2024 18:53 WIB

Organisasi Wartawan Protes Kelakuan TNI AU

Rebutan tanah yang berujung bentrok antara TNI AU dengan Warga Sari Rejo, Kota Medan berbuntut panjang. Organisasi wartawan mengecam keras lantaran TNI AU menghajar dua wartawan ketika meliput bentrok tersebut.

kaskus.co.id

TNI Angkatan Udara ( TNI AU) mendapat kecaman dari organisasi wartawan. Ini merupakan buntut dari bentrokan Warga Sari Rejo dengan TNI AU di Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (15/8) lalu.

Pada Senin siang awal pekan lalu, TNI AU menyerang warga Kelurahan Sari Rejo yang memblokir jalan, sebagai protes lantaran lahannya dipatok dan diklaim milik TNI AU.

Kemudian, TNI AU melakukan pembubaran paksa hingga terjadi bentrokan yang menimbulkan korban luka-luka. Dalam kejadian itu, ternyata bukan hanya warga yang diserang aparat TNI AU, namun wartawan Tribun dan MNCTV juga dihajar hingga masuk rumah sakit.

Kelakuan oknum TNI AU inilah yang dikecam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalistik Independen (AJI), serta Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia (IJTI).

Di Bengkulu misalnya, puluhan wartawan dari PWI, AJI, dan IJTI melakukan long march di kawasan Benteng Marlborough dan pintu gerbang kawasan China Town, Bengkulu, Jumat (19/8).

"Stop otoriter gaya Orde Baru yang mengintimidasi kami pekerja pers," teriak Ketua Dewan Kehormatan Daerah PWI Bengkulu, Riuslan Paguci saat berorasi.

Adapun Koordinator bidang Advokasi AJI Bengkulu Firmansyah mengingatkan, jurnalis merupakan penyuara kebenaran, jeritan masyarakat tertindas dan fungsi sosial kontrol lain. "Jangan intimidasi kami!" pekiknya.

Lantas, lahan apa sih yang jadi rebutan? ternyata tanah seluas 600 hektar di sekitar eks bandara Polonia. TNI AU mengklaim kepemilikan lahan itu, padahal ribuan warga Sari Rejo juga mengaku punya hak atas tanah yang menjadi objek sengketa. Rebutan tanah ini sudah berlangsung sekitar 5 tahun.

KEYWORD :

bentrok TNI AU Sari Rejo Medan Wartawan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :