Jum'at, 19/04/2024 10:40 WIB

Antisipasi Lonjakan Permintaan, Kementan Buka Impor Bawang Putih dari China

Kebutuhan bawang putih dalam neger setiap tahun berkisar 560.000 ton hingga 580.000 ton atau 47.000 ton tiap bulan. Akan tetapi, kemampuan produksi domestik hanya 85.000 ton.

Bawang putih

Jakarta, Jurnas.com - Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto mengungkapkan pihaknya sudah mengeluarkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) komoditas bawang putih sebanyak 103.000 ton dari China.

Ia mangatakan, impor dilakukan untuk menambah stok dalam negeri yang kian menipis dan saat ini hanya menunggu Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengeluarkan Surat Persetujuan Impor (SPI). 

"Impor ini untuk menambah pasokan dalam negeri 2 hingga 2,5 bulan mendatang," kata Prihasto saat ditemui usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR di Jakarta, Senin (10/2) kemarin.

Pria yang disapa Anton itu menjelaskan bahwa stok bawang putih dalam negeri saat ini sekitar 70.000 ton. Padahal, stok yang ada sekarang hanya mampu memenuhi kebutuhan hingga Maret.

"Namun untuk mengatasi permintaan bulan Ramadan, makanya kita buka keran impor bawang putih," katanya.

Prihasto mengatakan, kebutuhan bawang putih dalam neger setiap tahun berkisar 560.000 ton hingga 580.000 ton atau 47.000 ton tiap bulan. Akan tetapi, kemampuan produksi domestik hanya 85.000 ton.

Meskipun, diakuinya, sebelumnya rencana impor mengalami penundaan menyusul merebaknya virus corona di Tiongkok. "Bagaimana pun kami harus waspada dan tetap hati-hati agar virus corona tidak masuk ke Indonesia," jelas Prihasto.

Guna meningkatkan produksi bawang putih dalam negeri, Prihasto menuturkan, Kementan akan melaksanakan kebijakan wajib tanam bagi importir dan pengembangan tanaman melalui dana APBN.

KEYWORD :

Bawang Putih Prihasto Setyanto Bulan Ramadan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :