Sabtu, 20/04/2024 07:53 WIB

Lewat Berbagai Program, Kemenkop dan UKM Tingkatkan Kualitas Koperasi Wanita

Prof Rully Indrawan

Sukabumi, Jurnas.com - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Prof Rully Indrawan mengatakan pihaknya akan terus meningkatkan kualitas kelompok - kelompok usaha kaum perempuan (ibu - ibu) yang ada di pedesaan. Salah satunya dengan cara menggulirkan aneka program bagi pemberdayaan dan pengembangan di Kementeriannya.

"Bila kelompok usaha ibu-ibu ini tergabung dalam wadah koperasi, maka program pelatihan dari Kemenkop akan lebih terarah dan terukur. Karena, program pelatihan akan fokus pada satu titik, yaitu koperasi yang anggotanya para ibu yang memiliki usaha," kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof Rully Indrawan, saat menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Wanita Sakinah di Desa Citamiang, Kabupaten Sukabumi, Minggu (9/2).

Prof Rully pun berharap ada koordinasi dan sinergi yang baik antara pemerintah pusat, daerah, Permodalan Nasional Madani (PNM), dan seluruh stakeholder di daerah, untuk mengembangkan kualitas Kopwan.

"Para ibu membutuhkan pelatihan kewirausahaan dan pendampingan untuk meningkatkan kualitas produknya," kata Prof Rully.

Dengan berkoperasi, lanjut Prof Rully, anggota koperasi bisa lebih fokus dalam produksi dan peningkatan kualitas produk.

Sementara menyangkut pemasaran dan permodalan menjadi bagian dari koperasi.

"Saya juga berharap Kopwan bisa menciptakan produk khas daerahnya. Apalagi, saat ini Sukabumi menjadi tujuan wisata yang banyak dikunjungi orang dari luar," ujar Prof Rully.

Dengan berkoperasi juga para ibu anggota Kopwan bisa mendapat pemahaman terkait produk, baik dari sisi rasa, kemasan, hingga faktor higienitasnya, bisa tetap terjaga sesuai standar dan keinginan konsumen.

"Dengan berkoperasi juta bisa terhubung dengan para Offtaker sebagai penjual produk dari Kopwan. Para Offtaker sudah memiliki pasar hingga ke luar negeri," jelas Prof Rully.

Prof Rully melihat banyak potensi yang bisa dikembangkan di Kabupaten Sukabumi yang bisa menjadi produk unggulan daerah.

"Saya kira, Kemenkop bersama PNM dengan program Mekaar-nya, bisa lebih masuk mendalam ke pedesaan untuk membantu kelompok-kelompok usaha ibu-ibu di pedesaan," tegas Prof Rully.

Pola Syariah

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Forum Kopwan se-Kabupaten Sukabumi, Neni Hanifah menjelaskan, ada sekitar 20 Kopwan yang tergabung dalam Forum Kopwan Kabupaten Sukabumi dengan jumlah anggota ratusan orang ibu-ibu.

"Para anggota banyak yang memiliki usaha, seperti warung, kue-kue basah, wajit, rengginang, dan sebagainya," kata Neni.

Lebih jauh, Neni mengungkapkan bahwa masyarakat di Sukabumi, khususnya para pengurus dan anggota Kopwan sangat membutuhkan program pelatihan koperasi pola syariah.

"Masih ada di masyarakat yang menganggap bahwa koperasi itu riba," kata Neni.

Dengan pelatihan pola syariah itu, Neni ingin membuka wawasan kalangan ibu-ibu bahwa berkoperasi bukan riba. Karena, koperasi memakai sistem jasa yang keuntungannya akan dikembalikan ke anggota melalui SIsa Hasil Usaha atau SHU.

"Terlebih lagi, penetapan besaran jasa itu juga merupakan kesepakatan seluruh anggota Kopwan," ujar Neni.

Selain itu, lanjut Neni, Forum Kopwan Kabupaten Sukabumi juga membutuhkan pelatihan untuk penguatan kualitas para pengurus koperasi, khususnya bagi yang baru menjabat menjadi pengurus koperasi.

"Intinya, agar tercipta kaderisasi yang berkualitas. Sehingga, yang menjadi pengurus koperasi tidak hanya orang yang itu-itu saja," jelas Neni.

KEYWORD :

Kemenkop dan UKM PNM Prof Rully Indrawan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :