Sabtu, 20/04/2024 06:52 WIB

AS Kehilangan USD10,3 Miliar karena Batasi Warga China

Setiap pengunjung menghabiskan rata-rata USD6.000 atau sekitar Rp83 juta per perjalanan, tidak termasuk tiket pesawat atau uang yang dikeluarkan untuk pendidikan. 

Foto kedatangan WNI dari Wuhan, China (Foto: Kementerian Luar Negeri RI)

Beijing, Jurnas.com - Pembatasan perjalanan terkait dengan virus corona dari China dapat berdampak pada ekonomi kota dan negara bagian di seluruh Amerika Serikat (AS), yang mendapat manfaat dari lompatan besar dalam pariwisata dari China dalam beberapa tahun terakhir

Riverside, California, yang dikenal dengan kebun jeruk, pemandangan gunung dan galeri seni, dan Buffalo, New York, kota besar terdekat dengan Air Terjun Niagara, akan menjadi salah satu yang paling terpukul dalam daftar tempat dari kota besar yang sering dikunjungi wisatawan China.

Maskapai penerbangan utama AS sudah menangguhkan penerbangan dari China. Sementara itu, administrasi Trump melarang pengunjung asing yang sudah mengunjungi daratan China selama 14 hari terakhir.

Kepala ekonom di Moody`s Analytics, Mark Zandi mengatakan, turunnya kunjungan dari Tiongkok mewakili hubungan langsung antara ekonomi AS dengan virus corona.

Ia memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil sebesar 1,7% tahun ini, tepat di bawah tingkat pertumbuhan potensial 2% ekonomi AS.

Sementara itu, menurut Tourism Economics, bagian dari perusahaan riset Oxford Economics mengatakan, kunjungan dari China ke AS telah meningkat 1.270% sejak wabah virus SARS pada tahun 2002, menjadi 2,8 juta pada tahun 2019.

Oxford Economics mengatakan, angka tersebut termasuk siswa dan turis. Sekitar 15% pengunjung dari China menunjukkan pendidikan sebagai tujuan kunjungan mereka di Departemen Perdagangan untuk Wisatawan Udara Internasional.

Perusahaan riset itu mengungkapkan bahwa virus ini akan mengakibatkan hilangnya USD10,3 miliar dalam pengeluaran pengunjung China di AS, sebagian besar pada tahun 2020.

Setiap pengunjung menghabiskan rata-rata USD6.000 atau sekitar Rp83 juta per perjalanan, tidak termasuk tiket pesawat atau uang yang dikeluarkan untuk pendidikan. 

Dampak kerugian itu tidak akan tersebar merata di seluruh negeri. Pengunjung dari China cenderung berduyun-duyun ke kota-kota besar AS seperti Los Angeles dan New York City.

Namun, mereka juga mengunjungi pusat perbelanjaan outlet dan taman nasional. Ketika kunjungan China dievaluasi sebagai persentase dari keseluruhan pengunjung luar negeri, Riverside selatan California adalah yang paling banyak dikunjungi. Setelah itu, Buffalo dan New York.

Pada basis negara oleh negara, California menerima konsentrasi terbesar dari pengunjung luar negeri dari China, diikuti oleh Utah.

KEYWORD :

Virus Corona Virus Misterius Wisatawan China Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :