Jum'at, 26/04/2024 00:39 WIB

Arab Saudi Gunakan Tentara Bayaran Prancis Bantai Jemaah Haji

Al-Otaibi dieksekusi di depan umum oleh otoritas Saudi di Mekah pada 9 Januari 1980. Lebih dari 63 kawannya juga dieksekusi akhir tahun ini.

Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 9 Oktober 2018 (Foto: Onur Coban/Anadolu Agency)

Riyadh, Jurnas.com - Laporan baru-baru ini jaringan berita Aljazeera yang bermarkas di Doha mengungkapkan, orang-orang -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Arab Saudi menggunakan tentara bayaran Prancis selama pemberontakan melawan pemerintahan Al Saud di Masjid Al-Haram di Mekah pada 1979.

Prajurit Saudi Juhaiman al-Otaibi dan kelompoknya menduduki Ka`bah pada 20 November 1979, hari pertama tahun Islam 1400  dengan argumen bahwa Al Saud kehilangan legitimasinya melalui korupsi dan imitasi Barat.

Pengepungan berlangsung lebih dari dua minggu sebelum pasukan khusus -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Arab Saudi masuk ke masjid.

Laporan, yang diterbitkan Aljazeera pada Senin (3/1), menunjukkan, negara asing  berkontribusi pada pembebasan Masjid Suci Mekah, yang terjadi pada Desember 1979, meskipun ada narasi resmi -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Arab Saudi bahwa hanya tentara Saudi yang mengambil alih operasi tersebut.

Laporan itu mengatakan, -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Arab Saudi mempekerjakan pilot Amerika untuk terbang di atas tempat suci. Lalu pilot tersebut setelah masing-masing serangan mendadak mengkonfirmasi bahwa ada kerusakan besar pada Masjid Agung Mekah.

Jaringan berita yang berbasis di Doha mengatakan, -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Arab Saudi juga meminta bantuan dari Prancis. Menteri Dalam Negeri Saudi, kata laporan itu, pernah bertemu dengan komandan Unit Khusus Prancis Paul Barrell pada waktu itu.

"Barrell meminta otoritas negaranya untuk mengirim dua ribu bom gas, dengan berat tujuh ton, dan gas ini ditandai dengan kemampuannya untuk mengenai sasaran yang dibutakan," kata laporan itu.

"Presiden Prancis ... memerintahkan untuk memberinya apa yang dia minta, dan Barrell mengatakan bahwa Saudi ingin memperoleh sepuluh kali jumlah ini, karena mereka ingin mengakhiri pengepungan dan menyelamatkan rezim kerajaan dengan cara apa pun," tambah laporan itu.

Berlawanan dengan laporan -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Arab Saudi yang mengatakan operasi itu mengakibatkan kematian hanya 300, termasuk 26 peziarah, Barrell menggambarkan operasi itu sebagai pembantaian di mana 5.000 orang terbunuh, termasuk setidaknya 3.000 peziarah.

Al-Otaibi dieksekusi di depan umum oleh otoritas Saudi di Mekah pada 9 Januari 1980. Lebih dari 63 kawannya juga dieksekusi akhir tahun ini.

KEYWORD :

Arab Saudi Pemerintahan Al Saud Masjid Al-HaramJuhaiman al-Otaibi -




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :