Sabtu, 20/04/2024 00:44 WIB

Syahrul Yasin Limpo: AWR Tak Kalah Hebat dari Pentagon

AWR dirancang untuk memonitor kondisi pertanian hingga di level kecematan. Fungsinya tak melulu soal pertanian, AWR juga dapat digunakan untuk menganalisis perkiraan cuaca dan bencana. 

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo saat talkshow Peta Jalan Pembangunan Pertanian ke Depan yang Maju, Mandiri dan Modern di Gedung PIA, Jumat 31 Januari 2020. (Foto: Jurnas/Ist))

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo sebentar lagi melaunching Agriculture War Room (AWR) yang diklaimnya tak kalah hebat dari Pentagon.

Begitu kata Syahrul dalam acara talkshow "100 Hari Kerja Mentan" di Gedung Pusat Informasi Agribisnis (PIA), Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Jumat (31/1).

Syahrul menjelaskan, mendeteksi kehidupan pertanian dengan sistem yang manual di negara yang besar ini agaknya tidak mungkin lagi di tengah zaman yang sangat erat dengan digital, frekuensi dan transmeter.

AWR dirancang untuk memonitor kondisi pertanian hingga di level kecematan. Fungsinya tak melulu soal pertanian, AWR juga dapat digunakan untuk menganalisis perkiraan cuaca dan bencana. 

"Oleh karena itu, tidak ada lagi hoaks, karena kita bicara dengan real time terhadap situasi yang ada pada potensi pertanian yang ada. Saya berharap ini tidak kalah dengan Pentagon, Amerika Serikat (AS)," sambungnya.

Syahrul menambahkan, dengan AWR, petani tidak perlu lagi membeli drone yang mahal untuk memperlihatkan sawahnya kepada menteri. Pasalnya, dengan modal gadget andorid pun bisa dilakukan.

"Dari android dia (petani, Red) bisa lihatkan saya kondisi yang ada, dari kondisi itu, AWR saya akan jemput melalui satelit. Itulah gagasannya. Lalu kemudian langsung melihat dengan resolusi kurang lebih 10 meter," jelas Syahrul.

Syahrul berharap AWR bisa menjadi bagian pengawasan yang transparan, sehingga tidak ada lagi keberpura-puraan dan kebohongan dalam mengurusi rakyat yang begitu besar.

"Data tidak pernah bisa benar 100%. Tetapi dalam ilmu pengetahuan ada margin error yang kita sepakati, margin error pertanian yang ideal itu antara 5-10% karena datanya dinamis," tegas Syahrul.

"Apakah manual sistem masih di pake di pertanian? Harus dipakai. Tapi bagaimana merespon melakukan uji petik dari laporan itu kita tidak menunggu surat lagi. Kita bisa tembak melalui AWR yang ada," sambungnya.

AWR sudah dalam proses perampungan dan dalam waktu dekat akan dilakukan soft launching. Saat ini belum dirilis karena masih ada kekurangan-kekurangan pada branwich frekuensinya.

"Kami juga masih harus bicara dengan berbagai pihak yang menangani satelit untuk mendapatkan resolusi yang makin dekat pada semua tempat. Kesulitan-kesulitan teknologi juga tetap ada, termasuk beberapa tempat yang tentu saja dengan awan tebal tidak mampu ditembus setiap saat. Ini membutuhkan waktu," jelas Syahrul.

KEYWORD :

Agriculture War Room Syahrul Yasin Limpo Pentagon




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :