Selasa, 23/04/2024 14:15 WIB

Ponsel Jeff Bezos Diretas, PBB Desak Selidiki Mohammad bin Salman

Callamard, pelapor khusus untuk pembunuhan di luar pengadilan, dan Kaye, pelapor khusus untuk kebebasan berekspresi, mengatakan mereka sangat prihatin.

Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammad bin Salman. (Foto: Handout/Bandar Algaloud/Pengadilan Kerajaan Saudi via Reuters)

Riyahd, Jurnas.com - Pakar hak asasi independen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan penyelidikan atas keterlibatan Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman ke dalam peretasan telepon pemilik Washington PostJeff Bezos.

Para ahli PBB mengutip analisis forensik yang menunjukkan bahwa telepon Bezos diretas pada 1 Mei 2018 melalui file video MP4 yang dikirim dari akun WhatsApp milik Pangeran Mahkota Saudi Mohammad bin Salman (MBS).

"Dugaan peretasan telepon Bezos, dan yang lainnya, menuntut penyelidikan segera Amerika Serikat (AS) dan otoritas terkait lainnya," kata Pelapor Khusus PBB, Agnes Callamard dan David Kaye dalam sebuah pernyataan di Jenewa, Rabu (22/1).

Callamard, pelapor khusus untuk pembunuhan di luar pengadilan, dan Kaye, pelapor khusus untuk kebebasan berekspresi, mengatakan mereka sangat prihatin.

"Informasi yang kami terima menunjukkan kemungkinan keterlibatan Putra Mahkota dalam pengawasan Bezos, dalam upaya untuk mempengaruhi, jika tidak diam, laporan The Washington Post di Arab Saudi," tulis para ahli.

Para ahli mengatakan penyelidikan apa pun atas insiden yang diduga juga harus melihat keterlibatan terus menerus, multi-tahun, langsung dan pribadi dari Putra Mahkota dalam upaya untuk menargetkan lawan yang dirasakan".

Peretasan tersebut dilaporkan terjadi beberapa bulan sebelum pembunuhan jurnalis pembangkang Arab Saudi, Jamal Khashoggi  di konsulat Riyadh di Istanbul.

Mengacu pada keadaan dan waktu insiden peretasan, para pakar PBB mengatakan, pihaknya memberikan dasar untuk penyelidikan lebih lanjut ke tuduhan bahwa Putra Mahkota memerintahkan, menghasut atau setidaknya sadar merencanakan operasi untuk membunuh Khashoggi .

Khashoggi, mantan advokat pengadilan kerajaan Saudi yang kemudian menjadi kritikus Salman, terbunuh setelah dibujuk ke konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018, dan tubuhnya dipenggal oleh pasukan pembunuh Arab Saudi.

Awalnya, Arab Saudi mengklaim Khashoggi meninggalkan konsulat pada hari itu, tetapi Riyadh kemudian mengatakan setelah penyelidikan menyeluruh terhadap kasus tersebut bahwa insiden tersebut dilakukan kelompok nakal dan bukan perintah langsung dari putra mahkota.

The Washington Post melaporkan pada November 2018, CIA telah menyimpulkan bahwa Salman memerintahkan pembunuhan tersebut. Tim investigasi yang dipimpin PBB juga yakin Salman adalah tersangka utama dalam pembunuhan yang disponsori negara.

KEYWORD :

Jeff Bezos PonselDiretas Mohammad bin Salman Perserikatan Bangsa-Bangsa Washington Post




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :