Jum'at, 26/04/2024 05:51 WIB

Sempat Mengelak, Iran Akhirnya Akui Tembak Jatuh Pesawat Ukraina

Militer Iran mengatakan bahwa penembakan tersebut murni kesalah yang tidak disengaja (human error).

Tim penyelamat bekerja di tengah puing-puing pesawat Ukraina yang jatuh di dekat Bandara Internasional Imam Khomeini di ibukota Iran, Teheran, pada 08 Januari 2020, menewaskan semua penumpang. (Foto: IRNA)

Teheran, Jurnas.com - Setelah mengelak, Iran akhirnya mengakui menembak jatuh pesawat Ukraine Internasional Airlines Boeing 737-800. Militer Iran mengatakan, penembakan tersebut murni kesalah yang tidak disengaja (human error).

"Kami salah mengira bahwa pesawat itu adalah pesawat musuh yang kami tembak saat status darurat berada pada level puncak," sebut keterangan militer Iran dilansir dari AFP. 

Sebelumnya, Kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran, Ali Abedzadeh membantah pesawat Ukraina yang jatuh di Teheran karena dihantam rudal.

"Dari sudut pandang ilmiah, tidak mungkin rudal menghantam pesawat Ukraina," kata Abedzadeh dalam wawancaranya dengan Press TV pada Kamis (9/1).

Abedzadeh mengatakan, pesawat sudah terbakar tiga menit dalam penerbangan, sesuai dengan yang dilaporkan para saksi dan data yang dikumpulkan dari bagian-bagian pesawat.

"Pilot mencoba mengembalikan pesawat pada ketinggian 8.000 kaki, tetapi karena kebakaran, pesawat itu jatuh dan meledak," jelasnya Abedzadeh.

"Kami dapat katakan ini murni kecelakaan, mengingat jenis kecelakaan dan upaya pilot untuk mengembalikannya ke bandara Imam Khomeini, tidak meledak di udara. Jadi, tuduhan bahwa itu terkena rudal sama sekali tak benar," sambungnya.

Pesawat Ukraine International Airlines berada dalam perjalanan dari Teheran ke Kiev saat jatuh di Teheran. Kejadian tepat saat Iran menggempur pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Irak pada Rabu (8/1) pagi.

Sebanyak 176 penumpang yang didominasi warga Iran di pesawat tersebut seluruhnya tewas.

KEYWORD :

Kecelakan Pesawat Pesawat Ukraina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :