Jum'at, 26/04/2024 06:27 WIB

Pemberian Air Kemasan Plastik Cocok saat Bencana

Untuk itu diperlukan makanan dan minuman yang higienis dan praktis, sebagai solusi bagi kebutuhan air minum para warga terdampak banjir. 

Pemberian bantuan air minum kemasan dari tim KPUK untuk korban banjir

Jakarta, Jurnas.com - Komunitas Plastik untuk Kebaikan (KPUK) mendatangi korban banjir di wilayah Pondok Gede Permai dan Tambun Selatan untuk memberikan bantuan air minum kemasan, Rabu (08/01).

Selain mendatangi posko pengungsi, tim KPUK yang beranggotakan Rusmarnie Rusli, Arif Hidayat dan Yuli Supriati, juga mendatangi rumah warga dan membagikan air mineral.

Di Pondok Gede Permai tim KPUK bertemu dengan Erick, seorang relawan yang juga koordinator wilayah RT 08 RW 08. Ia mengantar tim berkeliling mengunjungi warga.

Menurut Erick, entensitas air sudah mulai menurun yang tadinya mencapai 6-7 meter hingga membuat para warga harus mengungsi ke tempat yang aman.

“Hari ini banjir tinggal sebetis orang dewasa, tapi genangan air masih dipenuhi sampah dan lumpur,” kata Erick.

Paska banjir yang melanda Jabodetabek, masyarakat memang rentan terhadap penyakit. Untuk itu diperlukan makanan dan minuman yang higienis dan praktis, sebagai solusi bagi kebutuhan air minum para warga terdampak banjir.

Rusmarnie Rusli menyatakan, kondisi warga di posko pengungsi sangat membutuhkan air bersih, terutama air minum yang higienis, agar bisa tetap menjaga kebugaran dan kesehatan mereka selama di posko pengungsian.

Selain higienis, mereka membutuhkan makanan dan minuman yang praktis agar dapat langsung digunakan memenuhi kebutuhan.

“Air mineral, selain aman dan higienis juga sangat praktis untuk kebutuhan para pengungsi,” tambah Rusmarnie.

Pakar Polimer Institut Teknologi Bandung, DR Ahmad Zainal Abidin, sepakat bahwa pada saat terjadi bencana, kebutuhan akan air botol kemasan plastik merupakan pilihan terbaik sebagai sumber hidrasi.

Menurut Ahmad, kemasan plastik PET menunjukkan keunggulan dalam melindungi kualitas air minum kemasan yang sangat dibutuhkan pada saat bencana termasuk bencana banjir.

“Air mineral menggunakan kemasan yang baik karena telah menerapkan standar produksi yang ketat. Sehingga dari kualitas bisa dipastikan aman,” tegas Ahmad.

Selain higienis, air mineral juga sangat praktis karena dapat langsung digunakan para pengungsi tanpa harus memasak air minum terlebih dahulu, atau menggunakan gelas dan tumbler yang harus dicuci disaat air bersih sulit untuk didapat.

Dua hari sebelumnya, pada Senin (06/01), KPUK yang diwakili Aditya, Samikun dan Surya, juga mengirimkan bantuan air mineral dan pakaian bekas kepada korban banjir bandang dan longsor di Cigudeg, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

Di lokasi posko utama bencana alam di Sukajaya, Bogor, tim KPUK diterima para relawan yang selama berhari-hari telah bekerja menyalurkan bantuan kepada pengungsi.

Asep, salah seorang relawan, menyatakan saat ini kondisi para pengungsi sudah mulai kelelahan, dan ada beberapa yang sakit. Ia menyampaikan sudah banyak bantuan berdatangan ke posko utama bencana alam di Sukajaya.

“Hanya saja, ada bantuan yang terlupakan, yaitu pakaian dalam wanita dan pria, bumbu dapur dan susu bayi. Kami mengharapkan komunitas yang akan memberikan bantuan dapat mengutamakan bantuan pakaian dalam, bumbu dapur dan susu bayi tersebut,” ujarnya.

Sedangkan bantuan pertama kali yang diberikan tim KPUK paska banjir awal tahun ini, adalah kepada para pengungsi di wilayah Ciledug Indah, Tangerang, Jumat, (03/01).

Athika Fauzyah, anggota KPUK yang mewakili komunitas saat memberikan bantuan kepada koordinator posko di Ciledug Indah, mengatakan prihatin dengan bencana banjir yang melanda Jabodetabek.

“Semoga kita memetik pelajaran untuk menjaga lingkungan dengan mengelola sampah lebih baik lagi,” ujarnya.

Bencana alam telah meluluh lantakkan daerah yang berada di kawasan perbukitan itu. Data sementara, banjir bandang dan longsor mengakibatkan 766 unit rumah rusak, 6 orang meninggal dunia, 3 orang hilang dan 34 orang terluka.

KEYWORD :

Korban Banjir Tim KPUK




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :