Jum'at, 19/04/2024 18:38 WIB

Respons Serangan Balasan Iran, Trump Siapkan Sanksi

Trump meminta Inggris, Jerman, Prancis, Rusia, dan China untuk memutuskan perjanjian nuklir internasional 2015 atau yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) dengan Iran.

Presiden AS Donald Trump berbicara tentang situasi dengan Iran di Foyer Besar Gedung Putih pada 8 Januari 2020. (Foto: Getty Images)

Washington, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump akan memberlakukan sanksi baru terhadap Iran dan meminta aliansi militer NATO untuk lebih terlibat di Timur Tengah.

Begitu kata Trump tak lama setelah Iran meluncurkan lebih dari puluhan rudal di dua pangkalan udara di Irak yang menampung pasukan AS sebagai pembalasan atas pembunuhan Jenderal Qassemi Soleimani.

Trump meminta Inggris, Jerman, Prancis, Rusia, dan China untuk memutuskan perjanjian nuklir internasional 2015 atau yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) dengan Iran.

"Ketika kami terus mengevaluasi opsi dalam menanggapi agresi Iran, AS akan segera menjatuhkan sanksi ekonomi tambahan hukuman pada rezim Iran. Sanksi kuat ini akan tetap sampai Iran mengubah perilakunya," kata Trump dalam pidatonya di Gedung Putih, Rabu (8/1).

Militer AS melakukan serangan udara atas arahan Trump di Bandara Internasional Baghdad pada Jumat (3/1) yang menewaskan Letnan Jenderal Iran Qassem Soleimani dan komandan kedua Mobilisasi Populer Irak (PMU), Abu Mahdi al-Muhandis, serta delapan sahabat lainnya.

Kemudian, pada hari Rabu (8/1) pagi, Iran menanggapi pembunuhan Soleimani, dengan menyerang pangkalan udara Amerika Ain al-Assad di provinsi Anbar di Irak barat dan satu lagi di Erbil, ibukota Kurdistan semi-otonom Irak wilayah.

Selain itu, Trump juga mengatakan berencana untuk meminta sekutu NATO untuk lebih terlibat dalam proses Timur Tengah.

Sebelumnya, Aliansi militer NATO pimpinan AS mengumumkan rencana penarikan sementara sejumlah pasukan dan personelnya dari Irak setelah membunuh Soleimani.

Seruan Trump untuk keterlibatan NATO yang meningkat di Timur Tengah datang meskipun mengklaim dalam pidato yang sama bahwa AS telah mencapai kemandirian energi.

"Kami sekarang adalah produsen minyak dan gas alam nomor satu di dunia; kami mandiri dan kami tidak membutuhkan minyak Timur Tengah," sesumbarnya.

Menteri Pertahanan AS, Mark Esper pada Oktober mengumumkan bahwa Pentagon akan menjaga sejumlah pasukan AS di beberapa bagian timur laut Suriah dekat ladang minyak.

Rencana baru itu tampaknya merupakan upaya AS untuk memaksa Kurdi menjauh dari pemerintah pusat di Damaskus dan mempertahankan kendali atas ladang minyak Suriah.

KEYWORD :

Sanksi Amerika Serikat Agresi Amerika Serikat Donald Trump Qassem Soleimani.




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :