Kamis, 25/04/2024 14:55 WIB

Kepada Trump, Presiden Rouhani: Jangan Pernah Ancam Bangsa Iran

Rouhani mengingatkan Trump tentang kejahatan yang dilakukan Angkatan Laut AS pada 1988 di mana USS Vincennes menghantam Airbus A300B2 Iran Air

Presiden Iran, Hassan Rouhani (Foto: Tehran Time)

Teheran, Jurnas.com - Presiden Iran, Hassan Rouhani meremehkan ancaman Amerika Serikat (AS) baru-baru ini yang mengancam menyerang situs-situs Iran jika Teheran membalas kematian jenderal utamanya, Qassem Soleimani, di ibukota Irak, Baghdad.

Ancaman Trump muncul setelah pihak berwenang Iran mengatakan merespons dengan keras serangan AS yang menyebabkan Jenderal Soleimani dan komandan kedua Mobilisasi Populer (Irak), Abu Mahdi al-Muhandis, di Baghdad tewas atas perintah Presiden Trump.

"Kami menargetkan 52 situs Iran (mewakili 52 sandera AS yang ditahan di Iran bertahun-tahun yang lalu), beberapa di tingkat yang sangat tinggi & penting bagi Iran," kicau Trump merujuk pada pendudukan bekas kedutaan besar AS di Teheran pada 1979.

Rouhani mengingatkan Trump tentang kejahatan yang dilakukan Angkatan Laut AS pada 1988 di mana USS Vincennes menghantam Airbus A300B2 Iran Air yang terbang di atas Selat Hormuz dari kota pelabuhan Bandar Abbas ke Dubai menggunakan rudal.

Sebanyak 290 penumpang, di antaranya terdiri dari 66 anak-anak di dalam pesawat itu semuanya tewas. "Mereka yang merujuk ke nomor 52 juga harus mengingat nomor 290. # IR655," kicau Rouhani di akun Twitternya @HassanRouhani.

"Jangan pernah mengancam bangsa Iran," tegasnya.

Kicauan Rouhani itu persis pada hari yang sama Brigadir Jenderal Kioumars Heydari, komandan Pasukan Darat Iran, mengatakan AS sudah mengancam Republik Islam selama 40 tahun terakhir. Ia menekankan, ancaman Trump baru-baru ini terhadap Iran hanyalah gertakan. 

"AS akan segera menerima tanggapan yang menghancurkan," kata Heydari kepada Kantor Berita Republik Islam (IRNA) di Teheran pada hari Senin di sela-sela upacara khusus untuk memberi penghormatan kepada Letnan Jenderal Soleimani.

KEYWORD :

Agresi Amerika Serikat Donald Trump Hassan Rouhani Qassem Soleimani




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :