Rabu, 24/04/2024 11:47 WIB

Tensi AS-Iran Panas, Saham di Teluk Terjun Bebas

Saham-saham negara Teluk merosot tajam dalam perdagangan yang berlangsung Minggu (5/1) sore, di mana saham milik Kuwait dan Arab Saudi memimpin kerugian.

Ilustrasi saham

Dubai, Jurnas.com - Saham-saham negara Teluk merosot tajam dalam perdagangan yang berlangsung Minggu (5/1) sore, di mana saham milik Kuwait dan Arab Saudi memimpin kerugian.

Saham raksasa minyak Aramco, yang bulan lalu mencetak rekor penawaran umum perdana (IPO), turun 1,7 persen. Ini adalah level terendah sejak Aramco mulai diperdagangkan pada 11 Desember.

Indeks Kuwait, yang berkinerja terbaik di kawasan Teluk pada 2019, turun hampir 4,1 persen, sementara saham Saudi jatuh 2,2 persen. Saham Dubai turun 3,1 persen, dan indeks Abu Dhabi turun 1,41 persen.

Dikutip dari Reuters, saham Aramco turun menjadi 34,55 riyals per saham. Ini merupakan level terendah sejak mulai diperdagangkan bulan lalu.

"Perang AS-Iran dapat mengurangi 0,5 poin persentase atau lebih dari PDB global, terutama karena jatuhnya ekonomi Iran, tetapi juga karena dampak dari lonjakan harga minyak," kata Jason Tuvey, ekonom pasar berkembang senior di Capital Economics pekan lalu.

Dia mengatakan konflik seperti itu mungkin akan menekan pasar ekuitas dan obligasi di Timur Tengah, tetapi patokan mata uang negara-negara Teluk terhadap dolar AS kemungkinan akan tetap utuh.

Harga minyak melonjak ke US$63,05 per barel pada Jumat (3/1) lalu, level tertinggi dalam lebih dari tiga bulan terakhir.

Ini terjadi setelah Amerika Serikat (AS) membunuh Jenderal Besar Iran Qassem Soleimani, yang memicu kekhawatiran bahwa konflik kawasan dapat mengganggu pasokan minyak global.

KEYWORD :

Bursa Saham Negara Teluk Amerika Serikat Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :