Kamis, 25/04/2024 13:44 WIB

Ini Program Tito Kalau Jadi Kapolri

Program ketiga, ujar Tito, penanganan kelompok radikal pro kekerasan dan intoleransi yang lebih optimal dengan deteksi dini

Jakarta-  Calon Kapolri,  Komjen Pol Tito Karnavian membeberkan 11 program prioritas bagi institusi Kepolisian apabila dirinya menjadi Kapolri. Hal itu disampaikan dalam uji kelayakan di Ruang Rapat Komisi III DPR, Jakarta, hari ini.

Pertama reformasi internal Polri dengan pembenahan karir yang belum optimal. "Hal itu dilakukan dengan memperkuat soliditas internal melalui membuka komitmen lebih terbuka untuk komunikasi antara atasan dan bawahan," ujarnya.

"Selain itu evaluasi karir dan penerapan rekam jejak dalam penempatan personil serta mewujudkan proses rekrutmen yang bersih, transparan, humanis dan bebas KKN. Juga Mewujudkan anti korupsi dan menguatkan pakta integritas, disiplin dan penegakkam hukum," ujarnya lagi.

Program Kedua,  mewujudkan pelayanan publik lebih mudah karena kondisi layanan publik masih susah diakses karena masih ada calo dan respon lamban. Untuk mewujudkannya menurut Tito, dirinya akan menyederhanakan pelayanan agar tidak berbelit-belit dan modernisasi pelayanan publik.

Program ketiga, ujar Tito, penanganan kelompok radikal pro kekerasan dan intoleransi yang lebih optimal dengan deteksi dini dan deteksi aksi dalam rangka pemetaan kelompok radikal pro kekerasan dan intoleransi. Selain itu menurut dia dengan membangun daya cegah dan daya tangkal warga dan kerjasama dengan stakeholder lain.

"Mengintesifkan kegiatan dialogis di kantong-kantong kelompok radikal pro kekerasan dan intoleransi dan penegakan hukum yang optimal," katanya.

Dia menjelaskan program keempat, peningkatan profesionalisme polri menuju keunggulan melalui peningkatan kualitas delapan standar pendidikan Polri. Selain itu menurut dia, peningkatan pelatihan fungsi teknis pada satuan kewilayahan dan mengoptimalisasi sistem manajemen kinerja.

Program kelima menurut Tito, peningkatan kesejahteraan Polri melalui peningkatan tunjangan kinerja yang ditargetkan tahun 2019 mencapai 100 persen karena saat ini baru 57 persen. Selain itu kesejahteraan itu bisa dicapai dengan peningkatan pemenuhan perumahan dinas anggota, meningkatkan program pelayanan dan fasilitas kesehatan bagi anggota polri dengan menanmbah Rumah Sakit.

Program keenam, penataan kembagaan dan pemenuhan proporsionalitas anggaran serta kebutuhan minimal sarana dan prasarana yang dilakukan dengan penyederhanaan SOP berbasis "cheklist" dan hasil. "Lalu dengan pemenuhan kebutuhan minimal SDM dan sarpras, pembentukan Polda Kaltara dan peningkatan tipologi Polda Lampung dan Riau, serta peningkatan tipologi polres," katanya.

Tito menjelaskan program ketujuh, penguatan harkamtibmas dengan penggelaran personel berseragam di daerah rawan kejahatan, macet dan laka lantas, peningkatan pengamanan perbatasan dan pembangunan pos perbatasan. Selain itu melalui penanganan kebakaran hutan dan lahan serta penguatan sinergi polisional dengan TNI, BIN, BNN, BNPT, Basarnas, Bakamla.

Program kedelapan menurut Tito, membangun kesadaran dan permasyarakatan terhadap kamtibmas dengan membangun daya cegah dan daya tangkal terhadap kejahatan terorisme, narkoba, separatisme, dan ideologi pancasila. "Penguatan pembinaan teknis polsus dan pam swakarsa serta korwas ppns dan penguatan kerjasama dengan masyarakat sipil dalam mengidentifikasi masalah sosial dan upaya penyelesaiannya," katanya.

Program kesembilan menurut Tito penegakkan hukum yang lebih profesional dan berkeadilan melalui penanganan kasus-kasus yang menjadi perhatian publik meliputi kejahatan jalanan, kejahatan terhadap perempuan dan anak, terorisme, illegal fisihing, korupsi, narkoba, kejahatan siber dan kejahatan ekonomi lainnya.

Selain itu ujar Tito dengan menghilangkan pungutan liar, pemerasan, dan makelar kasus dalam proses penyidikan dan menghilangkan kecenderungan rekayasa dan berbelit- belit dalam penanganan kasus. "Peningkatan kemampuan penyidikan cyber crime, ekonomi, dokpol, labfor, dan sertifikasi penyidik serta peningkatan sinergi CJS dan penegak hukum lainnya," katanya.

Program ke-10 penguatan pengawasan dengan memperkuat kerjasama dengan pengawas internal dan memperbaiki sistem komplain. Program ke-11, dirinya berkomitmen terus menjalankan program quick wins.

KEYWORD :




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :