Kamis, 18/04/2024 12:06 WIB

Maju Pilkada, Gibran dan Bobby Harus Bisa Keluar dari Bayang - Bayang Jokowi

Politikus PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko menilai ada beban moral tersendiri dalam keputusan majunya anak dan menantu presiden Joko widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution dalam kontestasi Pilkada 2020.

Budiman Sudjatmiko

Jakarta, Jurnas.com - Politikus PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko menilai ada beban moral tersendiri dalam keputusan majunya anak dan menantu presiden Joko widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution dalam kontestasi Pilkada 2020.

Sebab, hasil apapun yang diraih Gibran dan Bobby, bayang - bayang nama besar Jokowi akan selalu melekat pada mereka.

"Secara value, justru beban berat pada anaknya jokowi. Beban berat bagi dia. menang nggak dianggap hebat, kalau kalah memalukan, ini menarik ini, nah ini tantangan loh, sebenarnya beban bagi dia. Nah ini Pak Jokowi sebagai ayah kandung mesti harus memikirkan," kata Budiman dalam sebuah diskusi bertema `Refleksi Demokrasi Akhir tahun 2019 dan Peluncuran Buku "Secangkir Politik Karya Arie Sujito di kedai kopi Tjahaja Kopi, Condet, Jakarta Timur, Sabtu (21/12/2019).

Mantan Anggota Komisi VIII DPR itu mengatakan tantangan terbesar yang dihadapi Gibran dan Bobby bukanlah meraih kemenangan pada pilkada 2020 itu, sebab meraih kemenangan di Pilkada bagi mereka sangat mudah. namun tantangan sesungguhnya adalah bisa melepaskan diri dari stigma sebagai anak dan menantu Presiden Jokowi.

"Beban itu justru akan menjadi beban gibran seperti itu. Nah dia harus membuktikan bahwa dia harus keluar dari bayang - bayang bapaknya. Saya kira itu tantangan. Saya gak tahu apakah ada ide - ide tertentu. Apakah dia juga memikirkan itu, kan ancamannya tadi itu, tantangannya adalah dia harus keluar dari bayang - bayang bapaknya. Kalau menang jangan sampai ini di anggap karena faktor bapaknya. Itu sangat sangat penting. Karena menang pun berbeban," katanya.

"Anda bayangkan, anda memenangkan sesuatu, anda bekerja keras dan sungguh sungguh. Tetapi kemudian orang mengatakan bukan kamu yang hebat. Itu ngeri loh secara psikologis, ngeri secara psikologis. Bagi gibran itu akan menjadi beban. Nah gibran harus memecahkan tantangan itu," ujarnya.

Sebagai anak orang biasa, Budiman mengaku tak bisa membayangkan bagaimana psikologis anak dan menantu Jokowi saat maju dalam Pilkada 2020.

"Saya enggak tahu karena saya bukan anak seorang tokoh, tapi saya belum tentu sanggup seperti dia menanggung beban itu," ujarnya.

KEYWORD :

Budiman Sudjatmiko Gibran Jokowi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :