Jum'at, 26/04/2024 00:07 WIB

Dayung Belang Raih Predikat Atraksi Terpopuler 2019

Dayung Belang merupakan atraksi warisan leluhur Maluku Tenggara, yang menjadi simbol peperangan pada zaman dahulu dengan menggunakan dayung, untuk merebut pulau-pulau di daerah tersebut.

Penyerahan penghargaan Anugerah Pesona Indonesia (API) 2019

Jakarta, Jurnas.com - Atraksi Dayung Belang asal Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku meraih juara kedua untuk kategori `Atraksi Terpopuler`, dalam penghargaan Anugerah Pesona Indonesia (API) 2019, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Dayung Belang merupakan atraksi warisan leluhur Maluku Tenggara, yang menjadi simbol peperangan pada zaman dahulu dengan menggunakan dayung, untuk merebut pulau-pulau di daerah tersebut.

"Dayung belang adalah perahu kecil orang asli Maluku Tenggara, yang dibuat untuk perang antar pulau. Perahu dibuat dengan bahan kayu, dan melewati upacara adat usai pembuatannya," terang Kepala Dinas Pariwisata Maluku Tenggara, Roy Rahajaan, pada Jumat (22/11) malam di Jakarta.

"Atraksi itu menggambarkan budaya leluhur. Itu peninggalan leluhur selama sekian tahun," imbuh dia.

Sementara Wakil Bupati Maluku Tenggara, Petrus Beruatwarin mengatakan, ini merupakan kali keempat daerahnya meraih penghargaan di bidang pariwisata selama empat tahun berturut-turut.

Saat ditemui di sela-sela penghargaan, Petrus berharap penghargaan API 2019 dapat meningkatkan devisi daerah dan negara melalui sektor pariwisata.

Sebab menurut dia, Kabupaten Maluku Tenggara, ibarat surga tersembunyi yang menyimpan puluhan destinasi potensial.

"Kita punya kurang lebih 76 wisata destinasi, mulai dari kuliner, adat istiadat, sampai ke wisata alam. Apalagi komitmen pemerintah daerah, Bupati Muhamad Taher Hanubun ingin memprioritaskan sektor pariwisata," ujar Petrus pada Jumat (22/11) di Jakarta.

Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, lanjut Petrus, juga telah menetapkan sejumlah strategi untuk memaksimalkan pendapatan daerah di sektor pariwisata, antara lain dengan meningkatkan sumber daya manusia (SDM), serta pembangunan infrastruktur menuju kawasan pariwisata.

"Kemudian juga dengan melakukan promosi pariwisata, dan membuat iven-iven yang dapat menarik minat pengunjung," tutur Paterus.

Terkait iven, Petrus menyebut Maluku Tenggara sudah memiliki Festival Meti Kei. Namun selanjutnya, dia sedang merencanakan iven lainnya yang dapat mendongkrak kunjungan wisatawan.

"Rencananya ada Sail Kei pertengahan tahun depan," tandas dia.

KEYWORD :

Dayung Belang Maluku Tenggara Pariwisata




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :