Kamis, 25/04/2024 12:55 WIB

Jokowi Mengeluh Penyerapan Anggaran, Marwan Jafar Beberkan Penyebabnya

Kalau dananya tidak ada apa yang mau diserap. APBN masih kosong maka tidak ada penyerapan

Anggota DPR Komisi VI Marwan Jafar dalam sebuah kesempatan. (Foto: Jurnas/Ginting).

Jakarta, Jurnas.com - Anggot Komisi VI DPR RI Marwan Jafar menilai keluhan Presiden Jokowi soal lambatnya penyerapan anggaran adalah problem lawas yang itu-itu saja.

Kata Marwan, ada tiga hal yang perlu dicermati terkait penyerapan anggaran yang kerap dilakukan pada akhir-akhir bulan di tiap tahunnya.

Pertama, kata Marwan, faktor birokrasi yang memang sejak dulu berkarakter lambat, berbelit, dan kurang akseleratif. Memang ada faktor prudent atau kehati-hatian, namun faktanya karakter birokrasi memang lambat.

"Reformasi birokrasi kan bahasa yang sudah lama sekali kita denger. Tapi ya sebatas lip servis. Tetap saja sampai sekarang begitu, lama, berbelit, kurang sigaplah," ujar Marwan, Jumat (22/11/2019).

Selain faktor birokrasi, Marwan yang juga mantan Menteri Desa, Transmigrasi, dan PDT menyebut faktor kekosongan dana kas negara atau APBN sehingga penyerapan tidak ada.

"Kalau dananya tidak ada apa yang mau diserap, kan logikanya begitu. Ini memang terjadi, APBN masih kosong maka tidak ada penyerapan," ungkapnya.

Marwan pun menyebut soal perekonomian nasional yang masih lemah. Bahkan saat ini kantong APBN jebol, dimana realisasi penerimaan pajak masih kurang Rp559,06 triliun, sehingga ada yang bilang ekonomi nasional sudah lampu merah.

Kata Marwan, investasi juga tidak tumbuh, karena kebanyakan investor masih pada sektor jasa. Sedangkan manufaktur dan komoditas sangat jarang.

Jika mau jujur, kata Marwan, sejatinya ekononi Indonesia masih stagnan. Angka pertumbuhan ekonomi 5 persen bukan tumbuh, tapi jalan ditempat.

Sebagai saran, Politikus PKB ini menyebut perlu langkah terobosan yang tidak biasa. Pertama harus benar-benar membongkar kultur birokrasi menjadi efektif, efisien, dan akseleratif.

Kedua, membangun dan menjalankan iklim ekononi yang baik dan benar-benar realistis untuk dieksekusi. Bukan hanya gebyar di awal, melempem dalam implementasi.

Ketiga, ia menyarankan lakukan pengawasan yang benar agar tidak ada permainan anggaran. "Harus ada cek lapangan secara sungguh-sungguh. Jangan sekali-kali, tapi terus," tegas Marwan Jafar.

KEYWORD :

Penyerapan anggaran Marwan Jafar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :