Kamis, 25/04/2024 06:21 WIB

AS Diam-diam Kagumi Program Nuklir Iran

Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) memuji prestasi Iran dalam program rudal balistiknya meskipun ada beberapa dekade sanksi yang diberlakukan Washington.

Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran menembakkan rudal selama latihan militer di luar kota Qom. (Foto: AFP)

Teheran, Jurnas.com - Sebuah studi penelitian yang dilakukan Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) memuji prestasi Iran dalam program rudal balistiknya meskipun ada beberapa dekade sanksi yang diberlakukan Washington.

"Iran memiliki program pengembangan rudal yang luas, dan ukuran dan kecanggihan pasukan misilnya terus tumbuh meskipun puluhan tahun upaya kontra proliferasi ditujukan untuk mengekang kemajuannya," kata studi Pentagon.

"Iran memiliki "kekuatan rudal terbesar di Timur Tengah," tambah laporan itu.

Berbicara tanpa ingin disebutkan namanya, seorang pejabat intelijen AS itu mengatakan bahwa Israel termasuk dalam analogi.

Departemen Pertahanan AS juga mengulangi tuduhan bahwa program rudal Iran bukan untuk tujuan damai dan defensif.

"Iran telah memeluk rudal balistik sebagai kemampuan serangan jarak jauh untuk mencegah musuh-musuhnya di kawasan terutama AS, Israel dan Arab Saudi dari menyerang Iran," kata laporan itu.

Ia menambahkan bahwa Teheran sudah mengembangkan serangkaian rudal yang bisa menyerang pada jarak 2.000 kilometer  yang mampu mencapai Tel Aviv atau Riyadh.

Pihak berwenang Iran berulang kali mengatakan, program rudal negara itu belum dibuat untuk tujuan non-konvensional dan hanya dimaksudkan sebagai bagian dari kemampuan pencegahan negara.

AS telah meningkatkan tekanan terhadap Iran sejak tahun lalu setelah menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 dengan Republik Islam dan negara-negara lain.

Sejak itu, pemerintahan Presiden AS, Donald Trump telah berusaha mengurangi ekspor minyak Iran menjadi "nol," dan mengirim kelompok kapal induk serta sekitar 1.500 pasukan tambahan ke wilayah itu untuk menangkal ancaman yang diduga dari Iran.

Para pejabat Iran menolak langkah-langkah seperti perang psikologis, mengatakan negara itu memiliki cara sendiri dalam menghadapi permusuhan Washington.

Republik Islam Iran menegaskan, tidak akan menimbulkan ancaman bagi negara mana pun, tetapi akan mempertahankan diri jika diserang.

KEYWORD :

Amerika Serikat Program Nuklir Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :