Sabtu, 20/04/2024 00:49 WIB

Nokia Siap Bersaing dengan Huawei di Malaysia

Nokia menargetkan pelabuhan-pelabuhan di Malaysia dalam upaya mendapatkan bagian dari pasar teknologi generasi kelima (5G), yang akan diluncurkan mulai tahun depan.

Gedung Nokia Finlandia

Kuala Lumpur, Jurnas.com - Nokia menargetkan pelabuhan-pelabuhan di Malaysia dalam upaya mendapatkan bagian dari pasar teknologi generasi kelima (5G), yang akan diluncurkan mulai tahun depan.

Perusahaan asal Finlandia itu bekerja sama dengan sejumlah pelabuhan Jerman tahun lalu, untuk menguji teknologi manajemen lampu lalu lintas, pemrosesan data dari sensor seluler, dan realitas virtual.

Berbekal pengalaman tersebut, Nokia ingin menerapkan teknologi serupa di Malaysia, menurut keterangan Siva Shanmugam, kepala Nokia di Malaysia pada Jumat (1/11).

Dorongan Nokia muncul pada saat pihaknya memperkirakan akan menghadapi persaingan ketat dari raksasa China, Huawei, pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di dunia, yang telah menandatangani kesepakatan 5G dengan perusahaan-perusahaan telekomunikasi di Malaysia.

"Nokia sedang menilai jenis kasus penggunaan ujung-ke-ujung untuk 5G di Malaysia," kata Shanmugam dikutip dari Reuters.

"Satu area yang kami jelajahi adalah menerapkan pembelajaran global kami untuk aplikasi industri; khusus untuk operasi pelabuhan," lanjut dia.

Malaysia adalah pusat pelayaran penting karena dua jalur maritim tersibuk di Asia Tenggara, yakni Selat Malaka dan Laut China Selatan, melintasi perairannya.

Negara ini memiliki tujuh pelabuhan utama yang dikendalikan oleh pemerintah federal, dengan Port Klang menjadi yang tersibuk ke-12 di dunia tahun lalu.

Shanmugam mengatakan Nokia juga bekerja dengan tiga pelanggan telekomunikasi di Malaysia, termasuk U Mobile, dalam uji coba langsung 5G.

Sementara Huawei telah menandatangani perjanjian dengan Maxis, operator jaringan seluler nomor dua Malaysia, untuk meluncurkan layanan 5G. Huawei juga memiliki kesepakatan awal 5G dengan Axiata Group Bhd`s Celcom.

Seperti diketahui, Huawei sedang menghadapi pengawasan internasional selama setahun terakhir, di tengah tuduhan Amerika Serikat (AS) bahwa perangkat 5G-nya dapat memata-matai, dan membahayakan keamanan nasional.

Washington memasukkan perusahaan China itu ke dalam daftar hitam pada Mei lalu, dan mendesak sekutunya untuk melarang Huawei membangun jaringan 5G.

Ditanya bagaimana Nokia akan melawan daya saing biaya Huawei, Shanmugam mengutip jejak globalnya dari 48 penawaran komersial 5G dan "portofolio end-to-end yang unik".

"Ini akan memungkinkan Nokia untuk memberikan diferensiasi yang signifikan dari kasus penggunaan 5G di Malaysia," katanya.

Nokia, yang merupakan kompetitor merek Ericsson dari Swedia, telah mempekerjakan ratusan insinyur di Finlandia untuk mempercepat pengembangan 5G-nya.

KEYWORD :

Nokia Huawei Teknologi 5G




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :