Jum'at, 19/04/2024 09:43 WIB

Menristekdikti Dorong NTT Wujudkan Swasembada Daging

Menristekdikti Mohamad Nasir mendorong Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mewujudkan swasembada daging di Indonesia.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mendorong Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mewujudkan swasembada daging di Indonesia.

Pasalnya, NTT dulunya dikenal sebagai wilayah yang memiliki peternakan sapi Sumba yang unggul. Karena itu, bukan tidak mungkin kejayaan tersebut dikembalikan, lewat kolaborasi pemerintah pusat dan daerah.

"Peternakan Sumba Ongole ini betul-betul asli dari Indonesia. Walau ada negara lain, Brasil, yang punya inovasi ini, tapi bibitnya dari Sumba juga. Kalau bisa, nanti akan terwujud swasembada daging," ujar Menristekdikti dalam acara pendatanganan perjanjian kerja sama antara Kemristekdikti dan NTT di Jakarta, pada Rabu (9/10).

Kerja sama tersebut meliputi penerapan, pengembangan, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), inovasi, serta agribisnis berbasis kearifan lokal.

Menurut Nasir, agar peternakan sapi dapat mendongkrak perekonomian daerah harus dikembangkan secara luas dan besar.

Untuk menciptakan peternakan dengan skala besar, dibutuhkan `supply` bibit sapi unggul dalam jumlah besar, oleh karena itu peran teknologi dan inovasi sangat dibutuhkan dalam penyediaan bibit sapi unggul.

"Pak Gubernur punya 8.000 hektar. Kalau pembibitan, satu hektar lima ekor, kalau 8.000 hektar berapa. Ini luar biasa," kata dia.

"Mudah mudahan dengan kerja sama ini, NTT bisa menjadi lumbung pangan daging nasional sehingga Indonesia tidak perlu impor daging. Lima tahun ke depan, NTT akan menjadi provinsi yang maju," imbuh dia.

Sementara Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat berkomitmen memenuhi harapan pemerintah, supaya sapi Sumba bisa dibudidayakan dengan baik. Apalagi sapi NTT sudah dikenal dunia.

Viktor menambahkan, kerja sama inovasi dan teknologi harus terintegrasi. Kerjasama ini mendorong agar ke depan rantai pasoknya mampu dan dikelola oleh NTT sendiri. Sehingga, untuk kebutuhan daging premier bisa diekspor, dan tidak perlu impor.

"Mudah mudahan dengan kerja sama ini, perekonomian NTT lebih maju dan menjadi eksportir daging terbesar," tandas Viktor.

KEYWORD :

Swasembada Daging Menristekdikti Mohamad Nasir NTT




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :