Jum'at, 19/04/2024 16:20 WIB

Kelahiran Prematur, Komplikasi Umum bagi Ibu Hamil Kembar

Kelahiran prematur adalah komplikasi yang paling umum untuk perempuan hamil dengan kembar dua atau kelipatan.

Ilustrasi bayi (Foto : Istimewa)

Jurnas.com - Jahat hiburan tengah diselimuti duka atas kehilangan bayi kembar buah cinta pasangan Irish Bella dan Ammar Zoni. Seperti diberitakan sebelumnya, Ibel mengalami perdarahan dan bayi lahir prematur.

Berbicara mengenai prematur, Indonesia menduduki peringkat kelima dunia negara dengan jumlah bayi prematur terbanyak di dunia, mencapai 675.700 bayi di tahun 2010 berdasarkan laporan Born Too Soon milik The Global Action Report on Preterm Birth dari PBB, dilansir dari Kompas.

Bayi prematur tidak hanya berukuran lebih kecil daripada bayi pada umumnya, namun mereka juga dapat memiliki berbagai masalah fisik dan perkembangan. 

Dikutip dari Hello Sehat, diperkirakan 50 persen dari kehamilan kembar dua berakhir dalam kelahiran prematur dan hampir semua kejadian kembar kelipatan yang lebih tinggi (90 persen) dilahirkan prematur.

Sebanyak 36 persen dari kembar tiga dilahirkan sebelum 32 minggu kehamilan, menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ifeoma Offiah dan tim peneliti dari Rumah Sakit Bersalin Universitas Cork, Irlandia.

Kelahiran prematur adalah komplikasi yang paling umum untuk perempuan hamil dengan kembar dua atau kelipatan selanjutnya, yang diikuti oleh berat badan lahir rendah, morbiditas neonatal dan perinatal, neonatal, dan kematian bayi.

Kehamilan kembar dua dan seterusnya hanya menempati 2-3 persen dari seluruh kehamilan, tapi mencakup lebih dari 17 persen kelahiran prematur terlambat, dan 23 persen kelahiran prematur ekstrem.

Rata-rata usia kelahiran dari kebanyakan kehamilan ganda terjadi di peridoe kelahiran prematur lambat (34-36 minggu usia kehamilan) akibat terjadinya awal persalinan spontan dan kelahiran prematur iatrogenik.

KEYWORD :

Bayi Kembar Kelahiran Prematur Komplikasi Kehamilan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :