Sabtu, 20/04/2024 20:51 WIB

Alasan Psikologis Mengapa Perempuan Mau Dipoligami

Sebuah studi menyebutkan bahwa perempuan yang dipoligami cenderung merasa ditelantarkan dan cemburu, benarkah. 

ilustrasi pernikahan (foto: UPI)

Jurnas.com - Viral pemberitaan anggota DPR yang membawa serta ketiga istrinya saat pelantikan sontak mencuri perhatian banyak pihak, khususnya perempuan. Banyak akun media sosial yang dimiliki perempuan membagikan ke linimasa mereka dan dibicarakan ramai-ramai.

Banyak orang yang juga penasaran dengan sisi psikologis perempuan yang dipoligami mengingat mereka harus berbagi suami dengan wanita lain. Mereka memberi apresiasi kadar keikhlasan yang dimiliki perempuan yang mau dipoligami.

Sebuah penelitian pun dilakukan oleh Dr. Heba Sharkas yang berasal dari Al Amar Center, sebuah organisasi yang fokus pada masalah keluarga di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Menurut Dr. Heba, seperti yang dilansir dari berbagai sumber, perempuan yang dipoligami cenderung mengalami masalah emosional. Dalam banyak kasus, mereka bisa mengalami depresi, amarah, dan rasa sakit.

Hanya saja, hal ini juga bergantung pada rasa sabar dan toleransi dari wanita. Selain itu, lingkungan dimana Ia dibesarkan juga mempengaruhi bagaimana penerimaannya dengan kondisi pernikahan poligami.

Demi mencegah masalah kejiwaan pada istri-istrinya, suami yang ingin menikah lagi harus berdiskusi dengan istri pertama.

Jika memang istri pertama mengijinkan dan perempuan yang akan dinikahi juga mengerti kondisi sang pria yang sudah punya istri sebelumnya, maka pernikahan bisa berjalan dengan baik.

Jika tidak ada pembicaraan sebelumnya, dikhawatirkan perempuan akan selalu mengalami rasa sedih, cemburu, dan amarah.

Dr. Rana Raddawi dari University of Sharjah menyebutkan bahwa wanita yang dipoligami cenderung merasa ditelantarkan dan cemburu. Fakta ini Ia dapatkan setelah mewawancarai 100 perempuan Arab yang terlibat dalam pernikahan poligami.

KEYWORD :

Pernikahan Poligami Alasan Psikologis




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :