Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman usai melantik ketua baru Perhimpi di sela penutupan Simposium IX dan Kongres VIII Perhimpi di IPB Convention Center, Bogor, Kamis 3 Oktober 2019. (Foto: Supi/JURNAS)
Bogor, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melantik Fadjry Djufri sebagai ketua baru Perhimpunan Meteorologi Pertanian (Perhimpi) periode 2019-2024.
Pada acara tersebut, Amran yang juga Dewan Pelindung Perhimpi memberikan tantangan kepada ketua baru Perhimpi "menadah" setiap bulir air yang jatuh dari langit untuk dimanfaatkan petani sebelum mengalir ke laut.
"Satu kunci untuk ketua Perhimpi baru, jangan biarkan setiap air yang jatuh dari langit mengalir ke laut sebelum dimanfaatkan petani," kata Amran pada acara penutupan Simposium IX dan Kongres VIII Perhimpi di IPB Convention Center, Bogor, Kamis (3/10).
Perhimpi memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan ke depannya, karena itu Amran berpesan kepada seluruh Perhimpi di seluruh Indonesia untuk membagun rain system harvesting.
"Jadi programnya satu aja, tangkap semua hujan yang jatuh dari langit. Jika tidak bisa 50 persen saja. Nanti kalau perlu airnya diputar dua hingga tiga kali di lahan kering. Ini sangat bagus dan bisa mengangkat produksi berlipat-lipat," kata Amran.
Di acara yang sama, Amran juga menyampaikan kondisi beras nasional. Menurutnya, beberapa daerah di Indonesia dimana Bulog harus menyewa gedung karena stok beras meluber.
Beberapa daerah yang dimaksud Amran itu adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, NTT, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Selatan.
"Hari ini stok beras kita sudah melimpah. Ini menunjukkan bahwa produksi kita aman, dan yang lainnya juga aman. Perlu saya tekankan, ini bukan kerja mudah di bawah pemrintahan Jokowi-JK," ujar Amran.
Sekadar diketahui, PERHIMPI adalah organisasi masyarakat professional yang bersifat lintas disiplin dalam bidang pengembangan dan pemanfaatan cuca dan iklim di Indonesia berdasarkan prinsip kelestarian lingkungan hidup yang sehat.
PERHIMPI dibentuk di Bogor pada Simposium Meteorologi Pertanian I tanggal 6 Maret 1979.
KEYWORD :Kinerja Menteri Pertanian Sektor Pertanian Andi Amran Sulaiman Fadjry Djufri