Jum'at, 19/04/2024 16:07 WIB

Mesir Diminta Tak Ringkus Para Demonstran

Lebih dari 2.000 orang ditahan, termasuk pengacara, pembela hak asasi manusia, aktivis politik, profesor universitas dan jurnalis pada 20-21 September.

Masyarakat Mesir pendukung Morsi

Ankara, Jurnas.com  - Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (UNHCR), Michelle Bachelet menyuarakan keprihatinan atas penangkapan massal yang terjadi di Meskir. Mesir diminta sebaiknya menghormati para pengunjuk rasa.

"Saya mendesak pihak berwenang untuk secara radikal mengubah pendekatan mereka terhadap setiap protes di masa depan, termasuk yang mungkin terjadi hari ini," kata Bachelet.

Bachelet juga mengingatkan pemerintah Mesir bahwa di bawah hukum internasional setiap orang memiliki hak untuk memprotes secara damai.

Ratusan pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di Kairo dan beberapa kota lainnya pada Jumat untuk menentang al-Sisi, mantan jenderal angkatan darat yang berkuasa pada 2014 setelah menggulingkan Presiden Mohamed Morsi yang terpilih secara demokratis.

Protes dilakukan sebagai tanggapan atas pernyataan mantan kontraktor militer,  Mohamed Ali yang menyerukan al-Sisi untuk mundur dan menuduh sang presiden dan lembaga militer melakukan korupsi.

Bachelet mengatakan dia merasakan keprihatinan serius tentang penangkapan yang tersebar luas di Mesir.

"Semua yang ditangkap dan ditahan hanya karena menggunakan hak-hak mereka harus segera dibebaskan. Mereka juga memiliki hak untuk mengekspresikan pendapat mereka, termasuk di media sosial," ujarnya

Lebih dari 2.000 orang ditahan, termasuk pengacara, pembela hak asasi manusia, aktivis politik, profesor universitas dan jurnalis pada 20-21 September.

"Setiap tanggapan oleh pasukan keamanan harus sejalan dengan norma dan standar internasional mengenai hak atas kebebasan berekspresi dan berkumpul secara damai, serta pengadilan yang adil," tambahnya.

 

KEYWORD :

Komisaris Tinggi PBB Michelle Bachelet Mohamed Morsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :