Sabtu, 20/04/2024 22:39 WIB

Ikut Jejak Arab Saudi, UEA Gabung Koalisi Maritim AS

Teheran dalang serangan dua tanker minyak di Teluk Persia dan Laut Oman pada Mei dan Juni.

Sebuah korvet kelas Emirati Baynunah (Foto: Presstv)

Abu Dhabi, Jurnas.com - Uni Emirat Arab (UEA) mengikuti jejak Arab Saudi untuk bergabung dengan koalisi maritim Amerika Serikat (AS) yang konon untuk melindungi jalur pelayaran di perairan Timur Tengah.

Kantor Berita Resmi Emirates (WAM) melaporkan keputusan UEA bergabung dengan anggota yang disebut Konstruksi Keamanan Maritim Internasional pada Kamis (19/9), sehari setelah Riyadh mengatakan akan bergabung dengan aliansi AS.

Penrnyataan ini dikutip dari Salem al-Zaabi dari Kementerian Luar Negeri UEA yang mengklaim, tujuan Abu Dhabi begabung dengan koalisi yang dipimpin AS untuk mengamankan aliran pasokan energi ke ekonomi global dan untuk terlibat menjaga perdamaian serta keamanan internasional.

AS membujuk sekutunya untuk bergabung dengan koalisi internasional untuk tujuan menyatakan bersedia mengamankan jalur perdagangan di Selat Hormuz dan jalur pelayaran strategis lainnya di Timur Tengah.

Washington membentuk koalisi maritim tak lama setelah menuding Teheran dalang serangan dua tanker minyak di Teluk Persia dan Laut Oman pada Mei dan Juni.

Teheran Yang menolak klaim itu, mengatakan serangan itu tampaknya lebih menyerupai operasi bendera palsu untuk memberikan tekanan pada Iran.

Riyadh dan Abu Dhabi, anggota kunci koalisi yang berperang di Yaman memutuskan untuk bergabung dengan koalisi maritim AS setelah serangan balasan besar-besaran tentara Yaman pada fasilitas minyak utama Arab Saudi.

Terkait insiden ini, Arab Saudi dan AS kembali menuding Teheran di balik serang yang ditolak mentah-mentah Iran dan Yaman.

Pada Rabu (18/9), juru bicara Kementerian Pertahanan Arab Saudi, Kolonel Turki al-Malki mengklaim serangan itu tidak diragukan lagi disponsori oleh Iran.

Selama jumpa pers, Maliki menunjukkan reruntuhan pesawat tak berawak dan rudal, yang ia klaim membuktikan keterlibatan Iran dalam serangan akhir pekan di dua fasilitas minyak.

Di tempat lain di Sana`a, juru bicara militer Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree menolak klaim keterlibatan Iran dalam serangan drone, yang ia gambarkan sebagai contoh luar biasa serangan militer.

Saree juga dengan tegas memperingatkan UEA agar tidak melakukan tindakan agresi terhadap negara Yaman.

"Kepada rezim Emirat kami hanya mengatakan satu operasi (dari kami) akan sangat merugikan Anda," katanya.

"Hari ini dan untuk pertama kalinya kami mengumumkan bahwa kami memiliki puluhan target dalam jangkauan kami di UEA, beberapa di Abu Dhabi dan dapat diserang kapan saja," sambungnya.

KEYWORD :

Arab Saudi Uni Emirat Arab Amerika Serikat Selat Hormuz




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :