Sabtu, 20/04/2024 20:39 WIB

Mobil Listrik Belum Dipasarkan, Ini Alasan Menristekdikti

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, Molina seharusnya sudah dipasarkan pertengahan tahun ini.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengendarai mobil listrik (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com – Mobil listrik nasional (Molina) hingga bulan ini belum kunjung dipasarkan. Padahal menurut penuturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, Molina seharusnya sudah dipasarkan pertengahan tahun ini.

“Mestinya sudah harus keluar, karena janjinya pertengahan 2019 itu dipasarkan. Ternyata ada masalah regulasi. Mudah-mudahan segera keluar,” kata Nasir pada Jumat (14/9) kemarin di Jakarta.

Meski belum masuk pasaran secara massal, Menteri Nasir menyebut Molina sudah diproduksi melalui PT Wijaya Konstruksi, di bawah Wijaya Grup. Dan saat ini kapasitas produksinya mencapai 5.000 unit.

“Saya sudah mau cek kembali tindak lanjutnya, karena permintaan sangat tinggi sekali,” ujar Nasir.

Proyek Molina lainnya, saat ini dikerjakan oleh lima perguruan tinggi negeri, yakni Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Surakarta, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Masing-masing perguruan tinggi tersebut, lanjut Menristekdikti, memiliki tugas untuk menghasil komponen-komponen tertentu, yang selanjutkan akan digandengkan dengan industri.

“Ini kami gandeng industri untuk scalling up. Harapannya tahun 2022 sudah bisa produksi,” terang dia.

Adapun terkait pembiayaan, Menristekdikti berencana menggunakan pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Rencana itu saat ini masih dalam tahap pembicaraan dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).

KEYWORD :

Mobil Listrik Menristekdikti Mohamad Nasir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :