Selasa, 23/04/2024 14:37 WIB

Menikah Bikin Hidup Lebih Lama

pernikahan juga membuat seseorang mengurangi resiko terkena penyakit demensia atau penurunan kemampuan mental yang cukup parah sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari

ilustrasi pernikahan (foto: UPI)

Jurnas.com – Penelitian yang dilakukan para peneliti dari Universitas Boston menyebutkan, pernikahan membuat seseorang tercegah dari stress, bahkan bisa membantu seseorang untuk hidup lebih lama ketimbang orang yang hidup sendiri (lajang).

Selain itu, pernikahan juga membuat seseorang mengurangi resiko terkena penyakit demensia atau penurunan kemampuan mental yang cukup parah sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari.

“Orang yang menikah memiliki peluang jauh lebih rendah untuk didiagnosis dengan gangguan yang ditakuti ini dibandingkan dengan mereka yang bercerai atau berpisah, janda, atau tidak pernah menikah,” bunyi penelitian itu dikutip UPI, Senin (09/09).

Penelitian itu menemukan, orang yang bercerai memiliki lebih dari dua kali peluang untuk penurunan mental dibandingkan dengan orang yang sudah menikah dan mempertahankan pernikahannya bersama pasangan.

Sementara itu, pria yang bercerai lebih buruk dimana mereka memiliki peluang 2,6 kali lebih tinggi terkena demensia daripada pria yang sudah menikah, sedangkan wanita yang bercerai memiliki risiko 30 persen lebih tinggi dibandingkan wanita yang sudah menikah.

"Ada banyak teori tentang mengapa pernikahan mungkin baik untuk kesehatan," kata Hui Liu, ketua peneliti dan profesor sosiologi di Michigan State University.

"Orang yang menikah, tentu saja, secara finansial lebih baik daripada mereka yang tidak memiliki pasangan. Tetapi ada faktor-faktor lain selain ekonomi yang berperan kuat dalam hal ini. Ada manfaat psikologi sosial,” tambahnya.

Sementara penelitian ini hanya menemukan hubungan daripada hubungan sebab-akibat, ia mencatat bahwa perceraian dapat menyebabkan stres finansial dan emosional, yang dapat secara langsung mempengaruhi fungsi mental, atau kognitif. Stres dan depresi yang berasal dari perceraian berpotensi menyebabkan demensia.

"Ada banyak faktor yang dapat membuat pria lebih rentan terhadap perceraian. Dan itu membuat pria lebih rentan terhadap demensia,” katanya.

Penelitian ini diikuti lebih dari 15.000 orang yang berusia 52 dan lebih tua. Peserta tidak menunjukkan tanda-tanda demensia pada awal persidangan. Penyelidik menggunakan status perkawinan untuk memprediksi kesehatan mental peserta nanti dengan mengukur fungsi kognitif mereka setiap dua tahun dari 2000 hingga 2014, baik secara langsung atau melalui telepon.

Orang yang sudah menikah memiliki risiko demensia yang lebih rendah karena "mereka terus-menerus berinteraksi satu sama lain, bernegosiasi dan berhubungan, dan itu membuat korteks tetap aktif," kata Waite.

KEYWORD :

Manfaat Menikah Hasil Penelitian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :