Kamis, 25/04/2024 15:07 WIB

Minat Pencak Silat, Suriname Ingin Kerjasama Olahraga dengan Indonesia

Pemerintahan Suriname berharap kerjasama olahraga dengan Indonesia. Khususnya, olahraga beladiri pencak silat yang berasal dari Indonesia dapat dikembangkan di Suriname.

Wakil Ketua DPR RI, Utut Adianto dalam kunjungan delegasi di ibu Kota Suriname

Jakarta, Jurnas.com - Pemerintahan Suriname berharap kerjasama olahraga dengan Indonesia. Khususnya, olahraga beladiri pencak silat yang berasal dari Indonesia dapat dikembangkan di Suriname.

Selain untuk prestasi, pencak silat juga diminta untuk dikembangkan sebagai salah satu ekstrakurikuler sekolah-sekolah di Suriname. Mendikbud Suriname lebih lanjut menjelaskan bahwa ekstrakurikuler pencak silat akan dijadikan sebagai alat untuk memperkuat karakter anak-anak.

"Hari ini (Rombongan Delegasi DPR-red) ketemu dengan Menpora, Mendikbud dan Menlu Suriname. Khusus Menteri Olahraga, beliau minta (dikirim) pelatih pencak silat untuk kegiatan ekstrakulikuker," kata Wakil Ketua DPR RI, Utut Adianto di ibu Kota Suriname, Paramaribo, Suriname, Selasa (20/8).

Selain itu, potensi Indonesia yang merupakan sebagai salah satu penguasa dunia bulu tangkis (badminton) juga membuat Menteri Olahraga Suriname terkesan. Untuk itu, mereka meminta untuk dikirimkan pelatih dari Indonesia.

"Selain itu mereka juga minta pelatih badminton. Karena di benua Amerika ini kan ada pekan American Games, seperti Asian Games di kita. Dan cabang badminton dimasukkan ke dalam cabang yang dipertandingkan. Itulah kenapa mereka minta pelatih untuk kedua hal itu," kata Utut.

Untuk memperkuat hubungan kedua bangsa, kata Utut, kerja sama dalam bidang olahraga juga wajib dilakukan. Hal itu juga sebagai salah satu bahwa Indonesia semakin menunjukkan kiprah dibidang olahraga dihadapan dunia internasional. "Yaitu pencak silat dan tentu saja badminton," terangnya.

Secara khusus, Utut juga melakukan pertemuan dengan Mendikbud Suriname. Dalam pertemuan itu, Mendikbud meminta agar Indonesia memperbanyak penerima Darmasiswa. Darmasiswa adalah beasiswa yang diberikan kepada pelajar asing yang negaranya memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia dan untuk mempelajari bahasa, seni, dan budaya.

"Untuk Mendikbud ada keinginan meminta diperbanyaknya darmasiswa, pertukaran antara siswa dari suriname. Juga orang Indonesia ke sini (Suriname). Itu tentu akan kita teruskan ke pak Menteri Kebudayaan. Yang jelas dari kita bertemu dengan lima tokoh besar di sini," terang Utut.

Dalam kesempatan itu, Mendikbud Suriname juga menyatakan kekagumannya dengan pendidikan Indonesia. Pasalnya, dengan jumlah manusia yang hampir 520 kali lipat lebih banyak (dari Suriname) Indonesia bisa mendidik bangsa.

"Kita jauh lebih baik dibandingkan dengan yang dahulu. Jadi rasanya juga ada konektivitas. Selain pendekatan kultur, karena kan 15% penduduknya adalah keturunan Jawa, tetapi juga ada konektivitas di life style, gaya hidup. Ini yang kemungkinan bisa kita tindak lanjuti lebih konkrit," katanya.

Utut menjelaskan bahwa Indonesia dan Suriname mempunyai ikatan batin yang kuat. Sehingga, kerjasama kedua negara dalam berbagai berbagai bidang sangat terbuka.

"Kalau menurut hemat saya di sini peluang untuk investasi. Peluang untuk mengembangkan usaha masih sangat terbuka  lebar. Bayangkan dengan jumlah penduduk yang kurang dari 600 ribu jiwa, luas wilayahnya sama dengan pulau jawa, bahkan hutannya masih 97%. Jadi ini salah satu yang sebetulnya potensi yang dahsyat kalau kita bisa manfaatkan dalam hal positif," katanya.

Langkah konkrit dari hasil muhibah ini, menurut Utut, harus diwujudkan. "Misalnya pelatih badminton, pelatih pencak silat, kemudian Darmasiswa," kata Utut.

KEYWORD :

Warta DPR Pimpinan DPR Utut Adianto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :