Menteri Pertanian (Mantan), Andi Amran Sulaiman didampingi Kepala Badan Karantina, Ali Jamil melepas ekspor perdana mangga harum manis Bali ke Rusia di Denpasar, Bali. (Foto: Supi/Jurnas.com)
Denpasar, Jurnas.com - Usai melepas ekspor produk pertanian dari Tanjung Priok ke Argentina, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, kembali melepas ekspor perdana manggis harum manis Bali sebanyak 2,6 ton ke Rusia dari total permintaan 100 ton.
"Ini adalah hari bersejarah, kita bisa menembus pasar Rusia untuk mangga. Dan yang menarik lagi, Kepala Badan Karantina (Ali Jamil) luar biasa kreatif, dengan terobosan e-sertifikat," ujar Amran di Denpasar, Bali, Rabu (7/8).
Namun sebenarnya, lanjut Amran, mulai e-catalog, single submission hingga e-sertifikat adalah terobosan Joko Widodo. "Kita tidak bisa bersaing tanpa mengikuti perkembangan zaman digitalisasi," ujar Amran.
Saat ini, neraca perdagang Indonesia dan Rusia 2019 tertinggal 21 ribu ton. Ekspor pertanian Indonesia ke Rusia hanya sekitar 368,4 ribu ton atau senilai Rp1,8 miliar. Sementara ekspor Rusia ke Indonesia sebanyak 389,5 ribu ton atau senilai Rp177,2 miliar.
Meski demikian, pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu optimis mampu mengejar ketertinggalan tersebut dengan meningkatkan volume ekspor komoditas unggulan dalam negeri.
"Kita cari dulu apa yang dibutuhkan Rusia, tapi yang terpenting adalah neracara pertanian selama pemerintah Jokowi-JK selalu surplus," kata Amran kepada Jurnas.com.
Amran menegaskan, berkat terobosan-terobosan di sektor pertanian, ekspor pertanian mengalami peningkatan 100 persen dan investasi naik 110 persen.
Sekedar diketahui, total kenaikan ekspor rata-rata 2,4 juta ton per tahun dan tercatat sejak pemerintahan Jokowi-JK, ekspor naik sembilan juta ton.
Tahun 2013, total ekspor hanya 33 juta ton, namun di 2018 mencatat nilai tertinggi, yakni 42,5 juta ton dan 2019 ditargetkan naik minimal 45 juta ton.
KEYWORD :Ekspor Pertanian Mangga Harum Manis Andi Amran Sulaiman Ali Jamil
