Rabu, 24/04/2024 16:32 WIB

Tahan Kapal Tanker Iran Bikin Inggris Langgar Perjanjian Nuklir

Penyitaan kapal tanker Iran yang membawa minyak Iran di Gibraltar adalah pelanggaran terhadap kesepakatan nuklir yang ditandatangani antara Iran dan negara adidaya pada 2015.

Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi (Foto: Reuters)

Teheran, Jurnas.com - Wakil Menteri Luar Negeri IranAbbas Araqchi, mengatakan, penyitaan kapal tanker Iran yang membawa minyak Iran di Gibraltar adalah pelanggaran terhadap kesepakatan nuklir yang ditandatangani antara Iran dan negara adidaya pada 2015.

Penyataan Araqchi itu disampaikan kepada wartawan di Wina, di sela pertemuan komisi gabungan perjanjian nuklir yang juga dikenal Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) dengan pihak-pihak Eropa terkait masa depan kesepakatan tersebut.

"Kami sudah menyaksikan penahanan kapal tanker yang membawa minyak Iran di Gibraltar, yang menurut kami, merupakan pelanggaran terhadap JCPOA, karena negara anggota JCPOA seharusnya tidak menghambat apa pun dalam cara ekspor minyak Iran," kata Araqchi.

"Selama periode ini, ada perkembangan lain, yang merupakan pelanggaran terhadap JCPOA dan inilah mengapa kami meminta pertemuan ini diadakan," sambungnya.

Pada Kamis, 4 Juli 2019, Inggris menahan supertanker Grace 1 di Gibraltar, wilayah luar negeri Inggris atau ujung selatan Spanyol, karena diduga membawa minyak mentah ke Suriah, yang berarti melanggar sanksi Uni Eropa terhadap negara Arab tersebut.

Menteri Kepala Gibraltar, Fabian Picardo mengatakan polisi dan agen bea cukai wilayah itu, dibantu detasemen Marinir Kerajaan Inggris menangkap kapal Grace 1.

 

Di tempat lain, Araqchi mengatakan banyak perkembangan terjadi selama bulan lalu, yang membuatnya berinisiatif mengadakan pertemuan luar biasa bersama Komisi Gabungan JCPOA.

"Selama pertemuan Komisi Gabungan sebelumnya, kami memutuskan mengadakan pertemuan tingkat menteri luar negeri juga dan masalah ini masih dalam agenda dan kami berharap dapat menyiapkan jadwal yang jelas dan nyata untuk pertemuan tingkat menteri sesegera mungkin," kata Araqchi.

Sebelum pertemuan dimulai di Wina, Araqchi bertemu dan berunding dengan Wakil Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, Helga Schmid, serta perwakilan dari China dan Rusia.

KEYWORD :

Kesepakatan Nuklir Inggris Iran Abbas Araqchi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :