Sabtu, 20/04/2024 15:33 WIB

China Kecam AS setelah Sanksi Baru Minyak Iran

Sanksi Gedung Putih tersebut kemungkinan akan memperparah  ketegangan antara AS dan China yang sudah terlibat dalam perang dagang beberapa bulan terakhir.

Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump menghadiri pertemuan bilateral di sela KTT G20 di Osaka pada 29 Juni 2019. (Foto: AFP)

Beijing, Jurnas.com - Juru bicara Kementerian Luar Negeri  China, Hua Chunying, mengatakan, Beijing menentang sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap perusahaan energi Zhuhai Zhenrong Co Ltd.

"Kami menentang perilaku intimidasi AS yang menindas secara ceroboh, menekan dan memberi sanksi kepada perusahaan dan individu China berdasarkan hukum domestik AS. Kami sangat menentangnya dan sangat mengutuknya," tegas Hua.

Pada Senin (22/7), Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan, perusahaan China secara sadar terlibat dalam transaksi pembelian atau akuisisi minyak mentah dari Iran.

"Kami sangat mendesak AS untuk segera memperbaiki perilaku salahnya, dan berhenti memberlakukan sanksi ilegal terhadap perusahaan dan individu China," ujarnya.

"China akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk secara tegas melindungi hak dan kepentingan sah perusahaan dan individu China," tegas Hua.

Zhuhai Zhenrong adalah salah satu perusahaan minyak terbesar yang didukung negara China untuk mengangkut minyak mentah Iran.

Atas sanksi yang diberlakukan Paman Sam, perusahaan dan kepala eksekutifnya, Youmin Li, dilarang terlibat dalam transaksi valuta asing, perbankan atau properti di bawah yurisdiksi AS.

Sanksi Gedung Putih tersebut kemungkinan akan memperparah  ketegangan antara AS dan China yang sudah terlibat dalam perang dagang beberapa bulan terakhir.

China adalah importir minyak terbesar Iran sangat menentang sanksi AS yang gagal menghentikan pengiriman dari pusat energi Timur Tengah.

Aliran minyak Iran ke China terus berlanjut sejak Mei saat pemerintahan Trump membatalkan keringanan yang memungkinkan delapan negara untuk terus membeli dari Iran.

Bulan lalu Cina menerima pengiriman pertama dari kargo minyak Iran sejak pemerintahan Trump tidak memperpanjangan pengecualian tersebut.

Dari lamannya, Zhuhai Zhenrong memiliki hubungan kuat dengan Iran dan menyumbang lebih dari 60 persen perdagangan China dengan Republik Islam.

Perusahan ini merupakan importir tunggal minyak mentah Iran ke China 25 tahun saat perusahaan itu berdagang dengan Iran. Sekarang, ini adalah perusahaan minyak China pertama yang menghadapi sanksi sejak AS mengakhiri pengecualian.

Meski pada 2012 sempat mendapat sanksi di bawah Pemerintah Barack Obama, Zhuhai Zhenrong mengatakan akan terus mengimpor minyak mentah dari Iran.Perusahan itu mengatakan sanksi AS tidak akan memengaruhinya karena hanya memiliki sedikit hubungan bisnis dengan perusahaan Washington mana pun..

KEYWORD :

Sanksi Minyak Iran China Zhuhai Zhenrong




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :