Rabu, 24/04/2024 21:49 WIB

Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Bekasi Sosialisasikan SKM bukan Susu

Program ini diteruskan kepada Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA), dan disosialisasikan kepada seluruh Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA).

Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Bekasi, Dra. Hj. Enny Pristini

Jakarta, Jurnas.com - Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Bekasi, Dra. Hj. Enny Pristini, menegaskan PP Aisyiyah sangat concern pada persoalan kesehatan anak. Kiprah dakwah Aisyiyah yang sudah lebih dari 100 tahun telah ditunjukkkan dengan memberikan perhatian dan solusi atas berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat yakni masalah pendidikan, ekonomi, termasuk di dalamnya bidang kesehatan.

“Kami sangat concern pada bidang kesehatan, sehingga pada rangkaian acara Milad Aisyiyah ke 105 kami juga melakukan sosialisasi Gerakan Aisyiyah Sehat atau Grass,” kata Enny di akhir acara Resepsi Milad Aisyiyah Kota Bekasi ke 105 di kota Bekasi, Sabtu, (06/07).

Adapun materi sosialisasi Grass yang disampaikan adalah tentang pencegahan stunting dan edukasi peruntukan susu kental manis (SKM) bagi Anak.

“Bagi kami, persoalan stunting dan SKM saling terkait. Di satu sisi stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang salah satu penyebabnya karena pola asuh dan pola makan yang salah. Di sisi lain kita dihadapkan pada persoalan konsumsi SKM sebagai minuman utama pengganti susu yang merupakan hal sangat berbahaya. Sebab, anak-anak yang mengonsumsi SKM secara berlebihan berpotensi kekurangan gizi dan terhambat pertumbuhannya. Jadi ini yang menjadikan persoalan stunting dan kesalahpahaman tentang peruntukan SKM bagi anak saling terkait. Sehingga kami sangat mendukung larangan konsumsi SKM untuk anak dan menggiatkan edukasi kepada masyarakat bahwa SKM bukan Susu,” tambah Enny.

Enny menjelaskan, sosialisasi dan edukasi "SKM bukan Susu" merupakan program dari Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah. Program ini diteruskan kepada Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA), dan disosialisasikan kepada seluruh Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA).

PDA kota Bekasi, kata Enny, awalnya mendapat sosialisasi tentang "SKM bukan Susu" dari PWA Jawa Barat. “Dan tugas kami sebagai PDA, akan meneruskan sosialisasi ini kepada pimpinan cabang dan pimpinan ranting di seluruh kota Bekasi,” tegasnya.

Enny mengakui, masih banyak warga di kota Bekasi yang memahami bahwa SKM sebagai produk susu. Hal ini menurut Enny disebabkan promosi yang sudah sekian lama diterima masyarakat bahwa SKM adalah susu. Selain itu, harga SKM yang murah dan mudah sekali didapat di warung menjadikan orang tua cenderung memberikan SKM untuk anaknya sebagai pengganti susu.

“Terkadang orang tua berpikir, daripada anak saya ngga minum susu, lebih baik saya berikan SKM. Toh bentuknya juga putih, seperti susu. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena kandungan susu pada SKM sangat sedikit, hanya satu persen, sementara kandungan gulanya mencapai lebih dari 50 persen,” tegas Enny.

Karena itu PDA Bekasi sudah merencanakan untuk melakukan sosialisasi kepada warga Aisyiyah di tingkat Ranting dan Cabang di seluruh kota Bekasi. “Sosialisasi kami berikan dalam format acara pengajian, dengan mengundang jamaah dan juga kader PKK. Sehingga selain mengaji, jamaah juga mendapat edukasi tentang kesehatan. Dan alhamdulillah kami juga sudah dibantu dengan materi buku untuk mendukung edukasi,” tambah Enny.

Enny juga menjelaskan bahwa Kementerian Kesehatan telah mencanangkan program Isi Piringku, berupa edukasi tentang pentingnya kecukupan nutrisi dalam satu piring makanan. “Melalui program Isi Piringku, masyarakat diminta lebih peduli pada kecukupan nutrisi yang ia makan, berapa persentase untuk karbohidrat, sayuran, protein, dan buah. Susu hanya sebagai tambahan. Hal ini merupakan perubahan dari program 4 Sehat 5 Sempurna, dan kami akan melakukan sosialisasi isi Piringku tersebut,” jelasnya.

Dukungan terhadap kegiatan sosialisasi kesehatan PP Aisyiyah datang dari Wiwik Hargono, istri Wakil Walikota Bekasi. Wiwik menyatakan sangat mengapresiasi PP Aisyiyah, khususnya PDA Bekasi atas semangat yang kuat dalam melakukan edukasi kesehatan kepada warga kota Bekasi.

“Edukasi tentang SKM bukan Susu sangat penting karena bertujuan meluruskan pemahaman yang salah yang menyatakan SKM sebagai susu. Dan ini harus didukung. Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini,” pungkas Wiwik.

KEYWORD :

Susu Kental Manis Enny Pristini




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :