Kamis, 18/04/2024 23:08 WIB

Razikin: Pengamat Harus Jentelmen tanpa Pesanan

Razikin heran masih ada yang mengatakan pertanian saat ini tidak menggeliat dan tidak pro-kerakyatan.

Ketua Hukum dan HAM PP Pemuda Muhammadiyah, Razikin Juraid (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Pengamat Politik Kebijakan Pangan, Razikin Juraid mengatakan keberhasilan Kementan selama pemerintahan Jokowi-JK tidak perlu diragukan lagi. Tak ayal, pertanian Indonesia saat ini semakin menggeliat dan disegani dunia.

Karena itu, pria yang menjabat sebagai Ketua Hukum dan HAM PP Pemuda Muhammadiyah merasa heran jika ada yang mengatakan pertanian saat ini tidak menggeliat dan tidak pro-kerakyatan.

"Ya, kalau ada pengamat yang nggak paham pertanian, sangat disayangkan. Nih usul saja kalau komentar ya, jangan tendensius dan jangan sampai ada pesanan dari mafia," tegas Pengamat Politik Kebijakan Pangan, Razikin Juraid di Jakarta, Jumat (5/7).

"Lebih baik fokus mengurusi bisnis daging ternak dan masalahnya. Pertanian itu luas, kalau nggak memahami data, saran saya tidak usah mengamati," sambungnya.

Sebelumnya, Ketua Majelis Pakar Dewan Koperasi Indonesia, Teguh Boediyana mengatakan sektor pertanian sejauh ini tidak menggeliat sehingga mengakibatkan koperasi rakyat lesuh.

"Saya doakan moga-moga saudara Teguh Boediyana tidak ada masalah di KPK, demikian juga bagi mereka yang ditahan di KPK cepet selesai masalahnya," kata Razikin.

Menurut Raziki, semua pihak termasuk pengamat mestinya jentelmen saja dalam mengamati perkembangan pembangunan sektor pertanian. Apabila sektor lain kurang berkinerja, sebaiknya jangan dilimpahkan kelemahannya ke sektor pertanian.

"Mestinya sektor lain bersinergi sehingga bisa saling menguatkan kinerjanya," cetusnya.

Fakta keberhasilan pembangunan pertanian saat ini dapat dilihat dari data BPS, sangat gamblang menunjukkan sektor pertanian semakin bergairah. Misalnya kurun waktu lima tahun terakhir ekspor naik 26,9 persen. PDB sektor pertanian mampu menembus Rp1.328,4 triliun.

Selanjutnya, inflasi pangan sekarang stabil, dulu 2014 10,57 persen turun 2017 menjadi 1,26 persen, ini kondisi inflasi pangan terbaik karena di saat yang sama kemiskinan di pedesaan menurun drastis.

"Masyarakat juga merasakan sendiri harga-harga pangan relatif stabil, bahkan pada saat hari raya tiga tahun terakhir tidak ada gejolak harga yang berarti," bebernya.

Bermula dari sinilah Razikin menilai justru program pertanian sangat pro-petani. Mekanisasi besar-besaran untuk petani, perbaikan infrastruktur irigasi, bantuan benih dan pupuk ke petani, juga mengembangkan Toko Tani Indonesia untuk memotong rantai pasok dan memperpendek disparitas harga di petani dan konsumen.

"Petani kecil sangat senang dengan program programnya, bahkan sekarang sudah ke arah korporasi petani. Contoh satu program yang juga dirasakan petani adalah asuransi usahatani dari ancaman puso gagal panen," terangnya.

"Saya pribadi tahu gebrakan gebrakan Mentan, ketat memonitor kerja anak buahnya dengan target target. Tuh dalam hal manajerial memperoleh predikat laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama 3 tahun berturut-turut," sambung Razikin.

Capaian lainnya, kata Razikin, juga terlihat jelas dari prestasi memperoleh penghargaan anti gratifikasi dua tahun berturut-turut dari KPK-RI. Tentu prestasi ini bukan hasil kerja sendiri, tapi bersama semua pihak.

"Namun setidaknya Pak Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman telah melakukan bersih-bersih ke intern pertanian dan memerangi mafia pangan," tegasnya Razikin.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Razikin Juraid Sektor Pertanian Teguh Boediyana




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :