Selasa, 16/04/2024 12:01 WIB

Baznas dan Unicef Berkolaborasi Bantu Anak Korban Krisis Kemanusiaan

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggandeng organisasi PBB yakni United Nations Children`s Fund (UNICEF) untuk memberikan pelayanan membantu anak-anak yang menjadi korban krisis kemanusiaan. 

Penandatanganan MoU antara Baznas dan Unicef di kantor Baznas, Jakarta, Jumat (05/07)

Jakarta, Jurnas.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggandeng organisasi PBB yakni United Nations Children`s Fund (Unicef) untuk memberikan pelayanan membantu anak-anak yang menjadi korban krisis kemanusiaan.

Hal itu tertuang dalam nota kesepahaman perjanjian kerja sama yang diselenggarakan di kantor Baznas, Jakarta Pusat pada Jumat, (5/7), yang dihadiri Ketua Baznas Bambang Sudibyo, Direktur Utama Baznas Arifin Purwakananta, Perwakilan UNICEF Indonesia Debora Comini dan Direktur Penggalangan Dana dan Kemitraan Swasta Unicef, Gary Stahl.

Ketua Baznas Bambang Sudibyo mengatakan, krisis kemanusiaan di sejumlah negara berdampak pada banyak hal, termasuk di dalamnya anak-anak juga menjadi korban, sehingga ini menjadi salah satu perhatian dan bentuk kepedulian bersama. Penggalangan dana dan penyaluran bantuannya tentu dilakukan secara profesional dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan syariat.

"Bentuk bantuannya terfokus pada anak-anak dan remaja yang bersifat berkelanjutan agar masa depan mereka bisa lebih baik, namun pastinya manfaatnya bisa lebih luas, bagaimana keluarganya juga bisa bangkit dari keterpurukan akibat krisis kemanusiaan. Harapannya bisa terwujud kesejahteraan bagi mereka," katanya.

Bambang menjelaskan, kerja sama antara Baznas dan Unicef terhadap anak-anak terdampak krisis kemanusiaan di Indonesia dan di negara OKI ini, meliputi di berbagai bidang mulai dari pendidikan, kesehatan, kecukupan gizi, akses air bersih, perlindungan anak dan sosial, pemberdayaan kaum muda.

“Ketika kita bekerja sama dengan Unicef ini yang lebih fokus kepada anak-anak, ini sangat bagus dan ini potensial untuk upaya kita ke depannya dalam membantu anak-anak dari keluarga miskin di dunia,” ujarnya.

Senada dengan Bambang, perwakilan Unicef Indonesia, Debora Cikini, menyampaikan Indonesia merupakan rekan potensial bagi Unicef. Debora memastikan dana Baznas nantinya akan tersalurkan dengan baik.

“Saya ingin menggarisbawahi, bahwa dana-dana yang kita kumpulkan itu akan diberikan kepada anak-anak yang terdampak krisis dunia, keluarga-keluarga ini seringkali berasal dari keluarga sangat miskin,” kata Debora.

Ia berharap, kerjasama Unicef dan Baznas bisa sebagai contoh bagi lembaga-lembaga kemanusiaan lain di berbagai belahan dunia.

“Dan kami sungguh berharap bahwa MoU ini akan menjadi tonggak sejarah. Saya berharap, Dr. bambang, bahwa Anda bisa menunjukkan bahwa Indonesia ini bisa menjadi model bagi negara-negara lain,” tutup Debora.

Debora menambahkan, lebih dari dua pertiga dari dana yang dibutuhkan untuk anak-anak yang terjebak dalam krisis kemanusiaan adalah untuk pekerjaan di organisasi negara-negara Kerjasama Islam.

“Karena itu saya senang karena kami akan berkolaborasi dengan Baznas untuk meningkatkan keahlian, pengetahuan, dan jaringan kolektif kami dan memanfaatkan dana zakat untuk anak-anak dan orang-orang yang paling membutuhkan dukungan kami," tambahnya.

MoU Unicef dengan Baznas menyusul penandatanganan MOU dengan World Zakat Forum pada bulan Desember 2018 dan sebuah komunike bersama dengan Bank Pembangunan Islam yang mengumumkan niat kedua organisasi untuk mengembangkan Dana Filantropi Muslim Global untuk Anak-anak.

 

KEYWORD :

Unicef Indonesia Baznas Krisis Kemanusiaan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :