Jum'at, 19/04/2024 12:25 WIB

PDIP Angkat Isu Ekonomi Gotong Royong di Kongres V

Memperkuat ekonomi kerakyatan dengan memperbanyak kerja sama dengan semangat gotong royong.

Mindo Sianipar

 

Jakarta, Jurnas.com - Sejumlah peneliti, pengambil kebijakan, praktisi hingga investor ikut sumbang pemikiran saat merumuskan ekonomi gotong royong yang akan dibawa ke dalam Kongres V PDIP pada Agustus 2019.

Sumbang pemikiran ini dilakukan saat focus group discussion (FGD) dengan tema Ekonomi Kerakyatan Berdasarkan Ekonomi Gotong Royong di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis (4/7).

Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Buruh Tani dan Nelayan, Mindo Sianipar menjelaskan, PDIP sangat berkomitmen memperkuat ekonomi kerakyatan dengan memperbanyak kerja sama dengan semangat gotong royong.

Seperti meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan, mengembangkan program kemitraan pemerintah dengan rakyat serta meningkatkan lembaga ekonomi kekuatan berbasis masyarakat.

Mindo juga mengenalkan sejumlah narasumber yang hadir dalam acara ini. Di antaranya Ketua Majelis Pakar Dewan Koperasi Indonesia Teguh Boediyana dan Peneliti Utama Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Kementerian Pertanian Pantjar Simatupang dan Ketua Asosiasi Peternak Layer Nasional Musbar Mesdi.

"Ini kami harapkan memberi masukan," kata Mindo, saat membuka FGD di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (4/7/2019)

Mindo menyampaikan, dalam meneruskan jalan perubahan untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong ditempuh dengan sembilan misi antara lain, peningkatan kualitas manusia Indonesia, struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing, pembangunan yang merata, mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Berikutnya, kata Mindo, kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa, penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya, perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga, pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya serta sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan.

"Sembilan misi ini merupakan percepatan, pengembangan dan pemajuan nawacita I dengan konsisten menerapkan trisakti sebagai pijakan strategis operasional dengan senantiasa mengutamakan pembangunan manusia," tutur Mindo.

Mindo juga mengatakan, struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing percepatan pembangunan infrastruktur dan reformasi yang lebih kuat dan berdaya saing tinggi.

"Dengan fondasi tersebut, pada periode kedua pemerintahan, kita akan teruskan dengan upaya membuat perekonomian menjadi lebih kokoh, produktif, mandiri dan berdaya saing sehingga mampu membuka lebih banyak lagi lapangan kerja, menekan tingkat penganggura terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan dan mengurangi kesenjangan," papar dia.

Sementara itu, anggota Komisi IV DPR RI Rahmad Handoyo menegaskan, hasil diskusi tentang ekonomi berbasis gotong royong akan dibawa ke Kongres V PDIP.

"Ketika rumusan itu diputuskan dalam Kongres, maka itu kewajiban kami anggota partai menjalankan. Diskusi ini sangat menarik karena menyangkut ekonomi nasional," kata Rahmad.

Rahmad menyadari konsep ekonomi gotong royong sudah diamanatkan dalam konstitusi. Ekonomi gotong royong ini merupakan pilar untuk menyejahterakan masyarakat .

"Seperti koperasi. Koperasi itu harus didirikan dari bawah, harus kesadaran masyarakatnya itu sendiri. Tidak bisa dari atas seperti yang dilakukan zaman Soeharto," jelas dia.

Rahmad menambahkan diskusi ini ingin mendengar pandangan sejumlah pihak terkait apakah koperasi, UMKM, pertanian, peternakan dan nelayan sudah menjadi lokomotif ekonomi nasional.

Dalam acara ini hadir juga Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Eriko Sotarduga.

KEYWORD :

Ekononi Gotong Royong Kongres V PDI Perjuangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :