Sabtu, 20/04/2024 04:27 WIB

Rouhani: Iran Siap Aktifkan Kembali Reaktor Arak

Iran akan meningkatkan pengayaan uraniumnya dan memulihkan reaktor nuklirnya.

Presiden Iran, Hasan Rouhani (Foto: Abedin Taherkenareh/EP)

Teheran, Jurnas.com - Presiden Hassan Rouhani, menegaskan akan meningkatkan pengayaan uraniumnya dan memulihkan reaktor nuklirnya, jika negara Eropa yang turut menandatangani Perjanjian Nuklir Iran 2015 tak memberikan kepastian hingga 7 Juli 2019.

"Pada 7 Juli, reaktor Arak akan dikembalikan ke kondisi semula, yang pihak lain klaim sangat berbahaya dan dapat menghasilkan plutonium jika Eropa tak mematuhi komitmennya berdasarkan perjanjian tersebut," ujar Rouhani pada pertemuan kabinet Rabu (3/7).

Perjanjian tersebut awalnya dicapai antara kelompok negara-negara P5 + 1 - Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, Rusia, dan China ditambah Jerman - dan Iran di Wina pada Juli 2015. Secara resmi dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action ( JCPOA).

Di bawah JCPOA, Iran setuju untuk mendesain ulang reaktor riset 40 megawatt, yang terletak di provinsi tengah Iran, Markazi, untuk memotong potensi outputnya dari plutonium.

Rouhani mengatakan keputusan Iran mengenai reaktor hanya dapat dibalikkan jika anggota pakta menindaklanjuti semua komitmen mereka di bawah pakta tersebut.

Nasib kesepakatan telah diragukan sejak Mei lalu, saat AS menarik kembali dan memberlakukan kembali sanksi anti-Iran yang telah dicabutnya berdasarkan dokumen tersebut.

Sejauh ini, Eropa hanya memberikan dukungan verbal di belakang pakta tersebut dan menolak menjamin kepentingan Republik Islam di hadapan saksi AS meskipun secara kontrak diwajibkan untuk melakukannya.

Keputusan mengenai reaktor adalah di antara tindakan penanggulangan, yang dimulai Iran Mei ini sebagai reaksi atas penarikan AS dan kegagalan pihak lain untuk menjaga pihak mereka dari perjanjian.

Rouhani lebih lanjut mengatakan Iran akan melakukan pengayaan uranium melampaui batas yang ditetapkan perjanjian nuklir 2016 pada 7 Juli yang ditetapkan Teheran untuk anggota pakta lainnya yang masih tersisa.

"Tingkat pengayaan uranium tidak lagi mentotk di 3,67 persen," katanya.

"Komitmen ini (diambil berdasarkan kesepakatan nuklir) akan disisihkan, dan kami akan meningkatkan (tingkat pengayaan) ke jumlah berapapun, yang kami anggap perlu dan butuhkan," tambahanya.

KEYWORD :

Hasan Rouhani Amerika Serikat Iran Timur Tengah Reaktor Arak




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :