Jum'at, 19/04/2024 19:41 WIB

Militer Libanon Hancurkan Rumah Ilegal Pengungsi Suriah

Lembaga Bantuan Internasional melaporkan, sedikitnya 20 rumah pengungsi dihancurkan oleh unit militer Lebanon

Seorang pengungsi Suriah memindahkan puing-puing ketika ia membongkar tempat perlindungannya untuk memenuhi peraturan di kota perbatasan Libanon, Arsal, Lebanon. Reuters

Jakarta, Jurnas.com - Lembaga Bantuan Internasional melaporkan, sedikitnya 20 rumah pengungsi dihancurkan oleh unit militer Libanon dengan lebih banyak pembongkaran yang diperkirakan akan menyusul.

Pemerintah telah memberikan pengungsi di desa Arsal, di timur laut negara itu, sampai 1 Juli untuk menghancurkan tempat penampungan ilegal, yang terbuat dari bahan selain dari kayu dan terpal plastik.

Gubuk-gubuk beton kecil tempat tinggal banyak warga Suriah melanggar aturan kamp-kamp informal, dengan beberapa orang Lebanon khawatir mereka akan mengarah ke pemukiman abadi di negara itu.

"Pada pukul 4.30 pagi pada 1 Juli, unit-unit militer pindah ke beberapa kamp di Arsal dan menghancurkan setidaknya 20 rumah," kata pernyataan bersama oleh tujuh kelompok bantuan, termasuk Save the Children, Dewan Pengungsi Norwegia dan Oxfam dilansir The National.

"Kami khawatir ini adalah awal dan lebih banyak pembongkaran akan terjadi besok," tambahnya.

Lebanon, sebuah negara berpenduduk sekitar empat juta orang, menampung antara 1,5 dan dua juta pengungsi Suriah, tetapi hanya satu juta di antaranya terdaftar di Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi.

Beberapa politisi Libanon menyerukan agar para pengungsi kembali ke Suriah secara massal karena pertempuran dalam perang saudara selama delapan tahun telah mereda di banyak bagian negara itu.

Pekan lalu, The National melaporkan tentang penumpasan Libanon terhadap perekrutan warga Suriah karena opini publik semakin berbalik melawan populasi pengungsi.

KEYWORD :

Pengungsi Suriah Militer Lebanon




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :