Selasa, 23/04/2024 21:22 WIB

Iran Serukan Sidak Senjata Kimia di Dunia

Zarif juga mencibir komentar baru-baru ini Presiden AS Donald Trump bahwa  telah membatalkan serangan militer terhadap Iran karena khawatir menewaskan 150 orang.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif

Teheran, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan Teheran tidak akan pernah mengejar senjata nuklir berdasarkan kepercayaan religius dan strategisnya. Ia menyerukan penyelidikan senjata kimia di seluruh dunia.

Zarif membuat pernyataan itu dalam pidatonya di konferensi yang memperingati serangan kimia mematikan oleh mantan diktator Irak Saddam Hussein di kota Sardasht Iran di Provinsi Azarbaijan Barat pada tahun 1987.

Ia menolak klaim Barat tentang perangnya melawan senjata pemusnah massal dan mengatakan Iran telah memberikan bukti yang dapat diandalkan tentang penggunaan senjata kimia Saddam terhadap rakyat Iran, tetapi negara-negara Barat menutupinya.

Ditambahkan bahwa kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) saat itu mengirim enam delegasi ke Iran sebagai tanggapan atas panggilan berulang-ulang negara Teheran dan terlepas dari tindakan penghalang Washington.

"Delegasi-delegasi ini mengunjungi rumah sakit-rumah sakit Iran, berbicara dengan para korban serangan senjata kimia Saddam dan menyampaikan laporan-laporan yang tidak dapat disangkal, tetapi Barat tidak berkomentar mengenai masalah ini," katanya.

Menteri luar negeri Iran menekankan bahwa mereka yang mengklaim bahwa senjata kimia adalah garis merah mereka tetapi membuka jalan pada 1980-an bagi Saddam untuk menggunakan senjata kimia yang bukan senjata pemusnah massal.

"Jika Anda telah menghentikan Saddam, hari ini Islamic State Iraq and Syria tidak akan berani menggunakan senjata kimia terhadap rakyat Irak dan Suriah. Dan bahkan hari ini, kekuatan Barat berusaha menutupi penggunaan senjata kimia oleh antek mereka," ujar Zarif.

Ia menambahkan bahwa Iran berada di garis depan dalam menghadapi senjata nuklir. "Kami berusaha untuk membangun dunia dan wilayah yang bebas dari senjata kimia dan senjata pemusnah massal," katanya.

Zarif juga mencibir komentar baru-baru ini Presiden AS Donald Trump bahwa  telah membatalkan serangan militer terhadap Iran karena khawatir menewaskan 150 orang.

"Kamu benar-benar mengkhawatirkan 150 orang? Berapa banyak orang yang telah Anda bunuh dengan senjata nuklir? Berapa generasi yang Anda hancurkan dengan senjata-senjata ini?" tanya Zarif dengan tegas.

KEYWORD :

Mohammad Javad Zarif Iran Amerika Serikat Senjata Kimia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :